70 Perusahaan Ikuti Balikpapan Fair 2018

Pemerintah Kota Balikpapan mengharapkan Balikpapan Fair pada tahun mendatang dapat menarik peserta dari luar negeri untuk membuka stan. Mengingat Balikpapan Fair menjadi momentum dalam mempromosikan kota Balikpapan sebagai kota Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Tidak hanya mempromosikan sebagai kota mice, Balikpapan Fair juga bisa mendongkrak ekonomi Balikpapan. Penyelenggaraan Balikpapan Fair tahun 2018 yang baru saja dibuka pada Kamis (15/3/2018) oleh Wakil Wali kota Balikpapan Rahmad Mas’ud itu diikuti 70 peserta yang terdiri dari BUMN, UKM dan Organisasi Perangkat Daerah dari Balikpapan dan luar Balikpapan.

“Balikpapan Fair ini juga momentum pemerintah untuk mempromosikan Balikpapan sebagai kota mice karena di Balikpapan memiliki obyek wisata yang tak kalah menariknya dengan daerah lain, punya gedung olahraga dan lainnya,” kata Rahmad usai membuka Balikpapan Fair, Kamis (15/3/2018).

Bahkan pihaknya mengharapkan tahun mendatang pada pelaksanaan Balikpapan fair menggaet peserta dari luar negeri, tidak hanya nasional. Namun untuk menambah peserta campur tangan pemerintah juga disertakan agar penyelenggaran Balikpapan Fair dapat menggerakan ekonomi.

“Kami juga menghimbau bahwa nanti peserta tidak hanya dari luar balikpapan atau nasional. Tapi pemerintah juga turut tangan membantu untuk mempromosikan peserta juga dari luar negeri. Insyaallah tahun depan, nanti polanya bagaimana,” papar Rahmad yang didampingi isterinya Nurlena.

Ia optimis dengan kembali menggeliatnya sektor pertambangan dan beralihnya Total E&P ke Pertamina Hulu Mahakam juga akan menggerakan ekonomi tahun ini dan tahun mendatang.

“Kita harus optimis, yang terpenting percaya diri dulu sebagai modal kita. Tahun 2018 dan 2019 ekonomi akan tumbuh dengan melihat pertambangan mulai menggeliat, temasuk total beralih ke PHM,” katanya dengan optimis.

Sementara itu, Ketua Panitia Balikpapan Fair, Ike Agung menargetkan nilai transaksi pada Balikpapan Fair yang diselenggarakan selama lima hari ke depan ini akan mencapai Rp2 miliar.

“Tahun lalu itu realisasi transaksi sekitar Rp3 miliar, didominasi oleh otomotif, perumahan, dan produk UKM lainnya seperti souvenir dari daerah peserta,” tukasnya.