Militer Israel Tembak Mati Jurnalis di Gaza

Seorang wartawan Palestina yang ditembak oleh pasukan Israel selama demonstrasi massa di sepanjang perbatasan Gaza telah meninggal dunia karena luka yang dideritanya pada Sabtu (7/4/2018).

Yaser Murtaja, seorang fotografer yang bekerja untuk Ain Media yang bermarkas di Gaza, ditembak di bagian perut di Khuza'a di selatan Jalur Gaza pada hari Jumat (6/4/2018), menurut kementerian kesehatan Palestina.

Murtaja, (30), tanpa ampun ditembak oleh militer Israel meskipun dirinya telah mengenakan jaket antipeluru biru yang ditandai dengan bertuliskan "pers", menandakan dirinya adalah seorang jurnalis.

Hosam Salem, seorang fotografer di tempat kejadian mengatakan kepada pada hari Jumat bahwa ia menyaksikan Murtaja jatuh ke tanah setelah dia ditembak oleh pasukan Israel.

"Yaser sedang mengambil gambar dengan kameranya di sebelahku ketika kami mendengar suara tembakan," ujar Salem, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (7/4/2018).

"Dia jatuh ke tanah dan berkata, 'Saya telah ditembak, saya tertembak," ungkapnya.

Sindikat Jurnalis Palestina mengatakan tujuh wartawan lainnya terluka dalam unjuk rasa pada Jumat (6/4/2018), dalam apa yang mereka gambarkan sebagai "kejahatan disengaja yang telah dilakukan oleh tentara Israel".

Sindikat itu memposting foto-foto wartawan Khalil Abu Athira, yang ditembak selama upaya liputannya atas protes warga Palestina di Gaza pada hari Jumat (7/4/2018).

Persatuan jurnalisme menyerukan partisipasi massa dalam pemakaman Murtaja, dan melakukan aksi protes yang akan diadakan pukul 12 malam (09: 00GMT) di Manara Square di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.

Mereka juga menyerukan PBB untuk melindungi wartawan dan menerapkan Resolusi PBB 2222 ke dalam langkah-langkah yang konkret.