Walhi Desak Aparat Hukum Temukan Aktor Ledakan Sumur Minyak

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh mendesak penegak hukum setempat mengusut tuntas sampai menemukan aktor utama ledakan sumur minyak di Aceh Timur, Aceh.

Direktur Eksekutif Walhi Aceh, Muhammad Nur, menuturkan pihaknya berharap lembaga penegak hukum mengambil langkah tegas dan mengusut tuntas kasus ini sehingga menemukan aktor utama.

"Peristiwa meledaknya sumur minyak ilegal dikelola masyarakat setempat, bukan baru pertama kali terjadi di kabupaten yang berada di sisi Timur Aceh ini," ujar Nur di Banda Aceh, Minggu (29/4/2018).

Peristiwa ini, lanjutnya, pernah terjadi pada tahun berbeda di Aceh Timur sebanyak dua kali, yakni 2015 dan 2017. Tetapi, tidak separah musibah yang ketiga kali terjadi di tahun ini.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Aceh mencatat, ledakan sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu, (25/4/2018) pukul 02.05 WIB telah menewaskan 21 orang, termasuk lima korban meninggal di tempat.

Terdapat 39 orang menderita luka bakar, lima rumah ludes terbakar, dan 198 orang mengungsi ke kerabat terdekat akibat terjadi ledakan sumur minyak, di saat warga setempat sedang mengumpulkan minyak mentah.

"Hukum aktor utamanya, sebagai bentuk tanggung jawab atas bencana kemanusian dan lingkungan hidup di Aceh," tegas Nur.

Kapolres Aceh Timur AKBP, Wahyu Kuncoro, mengatakan, polisi saat ini masih berfokus untuk menolong para korban peristiwa ledakan sumur minyak tradisional di Aceh Timur.

"Yang pertama, kami mengevakuasi korban terdampak. Kedua, sosialisasi masyarakat untuk tidak melakukan pengeboran," katanya.

Pihaknya belum meminta keterangan para saksi karena para saksi kebanyakan masih dirawat di rumah sakit akibat mengalami luka berat.

"Kami memahami masyarakat masih berduka," katanya.

Wahyu menambahkan, ia belum mengetahui penyebab terjadinya ledakan sumur minyak tersebut. "Masih proses penyelidikan," katanya.