Total 104 Orang Tewas dan 12.000 Lainnya Terluka dalam Bentrokan di Gaza

Unjuk rasa, protes dan konfrontasi mencapai puncaknya pada hari Senin (14/5/2018) sebagai bagian dari apa yang disebut Palestina sebagai "The Great Marche of Return" yang dimulai pada 30 Maret dan sejauh ini telah menewaskan 104 orang dan 12.000 terluka.

"Presiden AS Donald Trump yang memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem tanpa keprihatinan atau penangkalan, adalah yang pertama dan satu-satunya yang bertanggung jawab atas penderitaan orang-orang Palestina yang mengucurkan darah hari ini," tutur Zahar, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Selasa (15/5/2018).

Perwakilan dari Komisi Nasional Bulan Maret Besar mengatakan dalam sebuah jumpa pers di kota Gaza timur "kami menyerukan kepada orang-orang kami untuk menjaga semua front perjuangan agar selalu dibuka melawan pendudukan Israel."

"Kami sepenuhnya akan melawan Amerika Serikat dan pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas pembantaian berdarah di Gaza hari ini. Besok akan menjadi hari duka untuk menghargai roh para martir dan kami menyerukan kepada warga kami untuk melanjutkan pawai tanpa berhenti ," pungkas komisi itu.

Khalil al-Hayyah, wakil kepala Hamas di Gaza, menegaskan "pawai damai akan berlanjut," dan dirinya juga mengatakan jika warga Palestina "yang hidup dengan sengit selama 70 tahun tidak akan tinggal diam dan tidak akan mundur sampai mereka kembali, mengalahkan pendudukan dan mendirikan negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. "