AS Ogah Akui Hasil Pemilu Venezuela

Amerika Serikat tidak akan mengakui hasil pemilihan presiden Venezuela pada hari Minggu (20/5/2018), Wakil Menteri Luar Negeri AS John Sullivan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada wartawan.

Amerika Serikat secara aktif mempertimbangkan sanksi minyak terhadap Venezuela dan Sullivan mengatakan tanggapan terhadap pemungutan suara pada Minggu lalu akan dibahas pada pertemuan G20 di Buenos Aires pada Senin (21/5/2018).

Presiden Venezuela Nicolas Maduro sedang mencari masa jabatan enam tahun dalam pemilihan hari Minggu (20/5/2018) yang diboikot oleh oposisi dan dikutuk oleh musuh sebagai "penobatan" seorang diktator.

"Kami harus memastikan bahwa kami mematuhi tujuan kami yang menargetkan para pejabat rezim yang korup dan bukan rakyat Venezuela," tutur Sullivan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (21/5/2018).

"Kami tidak ingin merusak negara dengan cara yang membuatnya sulit diperbaiki setelah demokrasi dipulihkan," ungkapnya.

Dia menyebut sanksi minyak "langkah yang sangat signifikan." "Sanksi tersebut sedang ditinjau secara aktif," imbuhnya.

Sullivan juga mengatakan dia tahu tidak ada rencana untuk menarik bantuan AS dari Suriah barat laut. Berita CBS melaporkan pada hari Jumat bahwa pemerintahan Trump telah menarik semua bantuan dari Suriah barat laut, tindakan yang dikatakannya menunjukkan pemerintah bermaksud untuk segera pergi setelah Islamic State sepenuhnya dikalahkan.

"Saya belum mendengar keputusan apa pun oleh pemerintah ini untuk menarik bantuan dari Suriah barat laut," ungkapnya dalam komentar kepada Reuters dan Bloomberg.

"Pemerintah AS berkomitmen pada kekalahan ISIS yang abadi dan melindungi kepentingan AS di kawasan di Suriah dan Irak," pungkasnya.