Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyampaikan paparan kinerja BI selama lima tahun masa jabatannya (2013-2018) di hadapan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Dalam pemaparannya, Agus Martowardojo menyampaikan bahwa di tengah perkembangan ekonomi global maupun domestik, BI senantiasa berkomitmen untuk mencapai tujuannya dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
"Selama kurun 2013-2018, BI berupaya memperkuat 3 fungsi utamanya, yaitu pertama, kebijakan moneter yang kredibel dan konsisten melalui reformulasi kerangka operasional kebijakan moneter berupa implementasi BI 7-Day Reverse Repo Rate untuk memperkuat sinyal kebijakan moneter, implementasi Giro Wajib Minimum (GWM) rata-rata untuk memperkuat manajemen likuiditas bank, serta pendalaman pasar keuangan melalui pengayaan instrumen dan transaksi pasar uang," ujar Agus Marto.
Selain itu, dalam pengendalian inflasi, BI bekerja sama dengan Pemerintah telah membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta implementasi PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) untuk mendukung stabilitas harga pangan melalui penyampaian informasi komoditas pangan strategis secara harian.
Kedua, kebijakan makroprudensial yang kredibel, proaktif, dan surveillance yang kuat dan teruji melalui implementasi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM), implementasi center of excellence pengawasan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah serta pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Ketiga, kebijakan pengawasan serta penyelenggaran sistem pembayaran dan pengelolaan uang yang kredibel dan proaktif melalui penguatan sinergi elektronifikasi dengan berbagai program pemerintah, implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), implementasi Fintech Office untuk mengatur dan memantau penerbit teknologi finansial, implementasi ketentuan kewajiban penggunaan rupiah serta peningkatan jangkauan layanan kas untuk meningkatkan ketersediaan uang di seluruh Indonesia.
"Selain penguatan 3 fungsi utama, BI juga memperkuat organisasi untuk mencapai visi sebagai lembaga Bank Sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil," ucapnya.
Penguatan organisasi dilakukan melalui penyempurnaan kebijakan SDM (Sumber Daya Manusia), integrasi manajemen risiko, dan internal audit serta implementasi Arsitektur Fungsi Strategis BI (AFSBI) 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian kinerja BI (2013-2018) dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya khususnya dalam pengendalian inflasi di bawah kepemimpinan Agus Martowardojo. Diharapkan sinergitas antara Bank Indonesia dengan komisi XI DPR RI dapat terus terjalin dengan baik dan Bank Indonesia dapat terus meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: