Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan bahwa gaji pejabat di Indonesia dan di Malaysia jangan dibandingkan karena kedua negara mengalami situasi ekonomi, politik, dan sosial yang berbeda.
"Kan situasi ekonomi, politik sosial beda," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/5/2018).
Hal itu dikatakan Sri menanggapi kritik yang menyebut Pemerintahan Jokowi menghambur-hamburkan APBN karena menggaji Megawati Soekarnoputri dkk di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang besarannya masing-masing anggota menembus angka Rp100 juta lebih.
Sri menyatakan kebijakan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad memotong gaji pejabat di kabinetnya sebesar 10 persen untuk mengurangi utang negaranya yang sebesar 1 triliun ringgit. Menurut Sri Mulyani, Malaysia sedang menghadapi situasi yang dramatis dalam arti mengelola politik, ekonomi, dan sosial.
"Indonesia dalam situasi sekarang punya APBN, ekonomi sedang kita kelola," ujarnya.
Ia juga menambahkan, setiap negara memiliki kebijakan sendiri terkait penetapan gaji pejabatnya yang disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi masing-masing negara.
"Tiap negara memiliki keputusan terkait kebijakan yang sesuai dengan konteks yang mereka hadapi," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat