FIFA Urung Jatuhkan Larangan Bermain ke Xhaka, Shaqiri, dan Lichtsteiner

Pemain timnas Swiss Granit Xhaka, Xherdan Shaqiri, dan Stephan Lichtsteiner telah terhindar dari sanksi larangan bermain untuk selebrasi 'elang berkepala dua' mereka dalam kemenangan tim mereka di Piala Dunia atas Serbia.

FIFA menjatuhkan denda Xhaka dan Shaqiri 10.000 franc Swiss (£7,632) dan Lichtsteiner SFr5,000 (£3,816) untuk "perilaku tidak sportif" atas selebrasi gol, yang melambangkan bendera Albania.

Xhaka dan Shaqiri adalah warga Swiss etnis Albania dari Kosovo, di mana tindakan keras Serbia terhadap populasi Albania berakhir dengan intervensi militer NATO pada tahun 1999. Presiden Asosiasi Sepak Bola Serbia Slavisa Kokeza dan pelatih kepala Serbia Mladen Krstajic masing-masing didenda sebesar $5.000 untuk komentar mereka setelah kekalahan 2-1 pada Jumat.

Kokeza memberikan wawancara kepada BBC di mana dia menuduh FIFA, badan sepakbola dunia, berlaku bias terhadap negaranya. FA Serbia juga didenda SFr54,000 (£41,217) untuk perilaku penggemar selama pertandingan atas tampilan spanduk diskriminatif dan melempar benda ke lapangan.

Gelandang Arsenal Xhaka dan penyerang Stoke City Shaqiri mencetak gol saat Swiss mengalahkan Serbia. Ayah Xhaka menghabiskan tiga setengah tahun sebagai tahanan politik di Yugoslavia, sementara Shaqiri lahir di Yugoslavia sebelum beremigrasi ke Swiss sebagai seorang anak.

"Ini hanya emosi," tutur Shaqiri, yang memiliki bendera Kosovo dijahit ke sepatunya, sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (26/6/2018).

"Saya sangat senang mencetak gol ini. Ini tidak lebih. Saya pikir kita tidak perlu membicarakan hal ini sekarang," pungkasnya.

Kapten Swiss Lichtsteiner, yang baru diboyong oleh Arsenal, juga membuat selebrasi yang sama setelah gol pada menit 90 oleh Shaqiri.