Ini Alasan Messi dari Iran Putuskan Gantung Sepatu

Striker Piala Dunia Iran Sardar Azmoun telah pensiun dari sepak bola internasional pada usia 23, dengan mengklaim ibunya telah menjadi sakit parah karena penghinaan yang telah diterimanya.

Azmoun yang dijuluki 'Messi Iran' telah mencetak 23 gol dalam 33 pertandingan untuk negaranya sebelum turnamen Piala Dunia 2018.

Dia tidak menemukan sentuhannya di Rusia bersama dengan Carlos Queiroz yang finish ketiga di Grup B di belakang Spanyol dan Portugal. Azmoun menggambarkan keputusannya untuk berhenti bermain untuk Iran sebagai sebuah kebijakan yang "menyakitkan".

Dia mencetak 11 gol dalam 14 pertandingan di babak kualifikasi dan bermain 90 menit penuh di semua tiga pertandingan grup di Rusia saat Iran mengalahkan Maroko, kalah dari Spanyol dan bermain imbang dengan Portugal.

Namun, Azmoun mengatakan bahwa kritik yang dia terima telah membuat ibunya sakit.

"Ibu saya telah mengatasi penyakit serius," tutur Azmoun, yang memainkan sepakbola klubnya di Rusia untuk Rubin Kazan, sebagaimana dikutip dari BBC, Jumat (29/6/2018).

"Sayangnya karena kekejaman beberapa orang, dan penghinaan yang saya dan rekan tim saya sama sekali tidak layak, penyakitnya menjadi parah," tuturnya.

"Ini telah menempatkan saya pada posisi yang sulit di mana saya harus memilih satu atau yang lain, dan sebagai hasilnya saya memilih ibu saya," ungkapnya.

Azmoun melakukan debutnya untuk Iran pada usia 19 tahun. Dia berada di urutan kelima dalam daftar top skorer sepanjang masa negaranya dan dibandingkan dengan pahlawan nasional Ali Daei, pencetak rekor internasional sepanjang masa dengan 109 gol dalam 149 penampilan.