Grab-NUS Kerja Sama Pendanaan Investasi S$6 Juta

Grab bersama National University of Singapore (NUS) hari ini meluncurkan laboratorium Artificial Intelligence (AI) dengan investasi gabungan awal senilai S$6 juta. Pendanaan ini guna mempersiapkan jalan bagi kota-kota yang lebih pintar (smarter cities) di Asia Tenggara.

Co-Founder dan CEO Grab, Anthony Tan, mengungkapkan hasil dari Grab-NUS AI Lab ini dapat menciptakan perubahan untuk Jakarta dimulai dari hari ini.

"Data dari platform Grab dapat memetakan pola lalu lintas dan evolusi dalam mobilitas di perkotaan di Asia Tenggara. Misalnya, data kami menunjukkan bahwa waktu perjalanan dari Jalan Mangga Besar ke Tanah Abang dapat dipersingkat secara drastis," kata Anthony dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Menurut Anthony, bila rute tersebut lebih cocok ditempuh oleh transportasi bersama seperti bus, kereta, dan GrabShuttle dapat mengurangi waktu perjalanan saat jam sibuk sebesar 25% atau dari 60 menit menjadi 45 menit.

"Saya menantikan untuk bekerja sama dengan pemerintah guna mengubah data dari Grab-NUS AI Lab menjadi solusi yang bermanfaat," lanjutnya.

NUS President, Tan Eng Chye, mengatakan kolaborasi tersebut merupakan kesempatan besar bagi para peneliti dan pelajar dalam menciptakan dampak yang nyata.

"Seiring dengan berjalannya waktu, kami berharap dapat membangun sebuah rencana yang baik untuk para data scientist dan peneliti AI yang terlatih dan berpengalaman guna berkontribusi bagi Singapura dan negara-negara lainnya," terangnya.

Laboratorium AI juga akan berkontribusi bagi pengembangan bakat AI lokal melalui pelatihan terhadap mahasiswa PhD yang akan belajar di NUS. Didukung dengan Economic Development Board (EDB) Singapura, program pelatihan PhD memberikan kesempatan bagi pada mahasiswa untuk tidak hanya melatih kemampuan yang relevan, tetapi juga menggunakannya untuk menghadapi tantangan nyata melalui platform Grab.

Grab-NUS AI Lab berlokasi di bangunan inovasi 4.0 yang terletak pada kampus NUS Kent Ridge dan akan menjadi rumah bagi para 28 peneliti yang terlibat dalam beragam proyek AI.