PT Trimitra Propertindo Tbk hari ini, Kamis (23/8/2018) resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat perdana masuk Bursa, saham dengan kode LAND langsung mengalami auto reject atas. Saham LAND terpantau menguat 50% atau naik 195 poin ke harga Rp585 per saham dari harga pembukaan.
Direktur Utama PT Trimitra Propertindo Tbk, Suryadi mengatakan, Trimitra Propertindo harus melalui perjalanan panjang menuju Initial Public Offering (IPO). Namun, rintangan-rintangan panjang tersebut telah dilewati perusahaan tersebut.
"Meski ada rintangan, tapi kami telah melewati semua rintangan itu, sehingga perusahaan kode saham LAND ini dapat tercatat di Bursa. Saya berharap ke depan perusahaan dapat menjaga performa kinerja dan menjaga kepercayaan publik," kata Suryadi di Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Ketika melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO, perseroan menawarkan 773,3 juta saham atau 27,66% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO pada harga Rp390 per saham. Sehingga, total dana segar yang diraup perseroan melalui IPO sekitar Rp301,6 miliar.
Perseroan pun mempercayakan PT UOB Kay Hian Sekuritas untuk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Nantinya, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham, sekitar 16% untuk pembayaran sebagian utang di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), sekitar 66% untuk pembangunan proyek tower II apartemen Parkland Avenue yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan, serta sekitar 18% untuk modal kerja.
Untuk diketahui, LAND adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan, bertindak sebagai pengembang, pemborongan pada umumnya atau general contractor, pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan, pemasangan instalasi-instalasi, pemasangan jaringan pipa, pengembangan wilayah pemukiman, pembangunan sarana prasarana perumahan, apartemen, dan perhotelan, hingga jasa perdagangan dan agen properti.
Per 31 Maret 2018, jumlah aset LAND tercatat sekitar Rp414,7 miliar. Sementara jumlah liabilitas sekitar Ro185,5 miliar. Adapun per 31 Maret 2018, perseroan mencatatkan penjualan Rp17,9 miliar dengan laba bersih sekitar Rp10,9 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: