Demam Tik Tok Recoki Eksistensi Tencent

Tik Tok, aplikasi rekaman video klip pendek berdurasi 15 detik besutan perusahaan startup asal Beijing, Byte Dance Technology, sedang digandrungi para content creator generasi muda di Indonesia. Aplikasi ini menjadi aplikasi yang paling populer di Play Store dengan jumlah pengguna aktif lebih dari 50 juta. Kreativitas para content creator dalam membuat video klip yang unik menjadi kunci aplikasi ini bisa viral. Apalagi, beberapa selebritas juga menggunakannya.

Di negara asalnya, Tik Tok memiliki 166 juta pengguna aktif yang mayoritas berusia di bawah 30 tahun. Mereka rerata menghabiskan waktu 12,6 jam sebulan, mengalahkan situs berbagi video garapan Tencent Kuaishou yang hanya sekitar 12,3 jam sebulan. Aplikasi ini bahkan menduduki peringkat pertama untuk kategori Non Game Free App Worldwide di iOS Store menggeser Facebook dan WhatsApp.

Kepopuleran Tik Tok mau tidak mau menggerus Tencent yang ingin menjadi pemain utama di industri media dan hiburan China. Tencent, lewat basis pengguna aplikasi WeChat-nya yang kuat diarahkan untuk mengunduh aplikasi rekaman video singkat Weishi.

WeChat sendiri melengkapi dirinya dengan beberapa elemen video, seperti fitur berbagi klip lebih panjang ke lingkaran pertemanan pengguna untuk meningkatkan keterlibatan mereka. Namun, aplikasi buatan startup senilai US$20 miliar ini telah menggerogoti pengguna WeChat.

Menurut perusahaan analisis data China, QuestMobile, video klip berdurasi pendek per kuartal-I lalu sudah mencapai 7,4% total waktu yang dihabiskan orang China, naik 1,5% dibanding tahun sebelumnya. Sementara aplikasi instant messaging, seperti WeChat, turun dari 37% menjadi 32%. Aplikasi video klip berdurasi pendek, seperti Tik Tok, jelas menekan WeChat.