Koperasi Angkatan Laut Kota Manado Kembangkan Usaha dengan Pinjaman LPDB-KUMKM

Berdiri sejak tahun 1994, Primer Koperasi TNI Angkatan Laut (Primkopal) Lantamal VIII Manado, yang memiliki tugas pokok membantu pemimpin TNI AL dalam usaha meningkatkan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya, kini diketuai oleh Kapten Laut,  Janis Kadimateng, dengan jumlah anggota yang tercatat sebanyak 450 orang dan aktif 350 orang.

Janis menjelaskan, Primkopal Lantamal VIII Manado merupakan koperasi angkatan laut yang jumlah anggotanya tidak menetap.  Artinya, Seluruh angkatan laut yang bertugas di Manado akan otomatis menjadi anggota koperasi. Namun jika habis masa dinas atau harus berpindah tugas ke luar daerah, maka keanggotaannya di koperasi juga akan otomatis berpindah.

Dalam hal pengembangan usaha, Janis yang memimpin Primkopal Manado sejak Februari 2018 usai Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-37 tersebut mengungkapkan, bahwa di tahun 2016 koperasinya sempat mengajukan pinjaman ke LPDB-KUMKM sebesar Rp200 juta. Dana pinjaman tersebut kemudian dialokasikan untuk penambahan modal Koperasi Simpan Pinjamnya (KSP) sebesar Rp130 juta dan Rp70 juta untuk peningkatan usaha toko dan kantin.

Janis menjelaskan bahwa pinjaman tersebut mampu menambah volume pinjaman di KSP.

“Jadi, kita ketambahan modal dari uang simpan pinjam. Dulu anggota hanya bisa meminjam per orang Rp5 juta, itu volumenya bisa kita naikkan jadi per orang bisa Rp10 juta. Kemudian dari kantin tentunya kita ada peningkatan penambahan barang. Demikian juga untuk toko, kita ada penambahan volume barang. Sehingga kebutuhan anggota yang dulunya belum kita sempat supply lewat toko maupun kantin, itu sudah bisa kita penuhi,” jelas Janis beberapa waktu lalu di Markas TNI Angkatan Laut Manado, Sulawesi Utara.

Janis juga mengungkapkan bahwa dana pinjaman dari LPDB-KUMKM sangat berguna bagi pengembangan usaha Primkopal Manado.

“Dengan adanya penambahan modal walaupun berupa pinjaman, tetapi anggota merasakan bermanfaat sekali,” ungkapnya.

Omset Primkopal Lantamal VIII Manado pun terus meningkat dan kini mencapai sekitar Rp100 juta per bulan. Kedepan, Janis mengaku akan berupaya untuk lebih meningkatkan koperasinya dan masih membutuhkan LPDB-KUMKM untuk mewujudkannya.