Kenapa NATO Desak Macedonia Agar Segera Berganti Nama?

NATO mendesak Macedonia untuk mempercepat proses perubahan nama agar mantan republik Yugoslavia bergabung dengan aliansi keamanan Barat atau NATO tahun depan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada wartawan pada Selasa (2/10.2018) bahwa setelah Macedonia secara konstitusional mengubah namanya, badan itu dapat menandatangani protokol untuk menerimanya ke dalam aliansi NATO pada awal 2019.

Pernyataan itu muncul setelah referendum perubahan nama yang gagal di Makedonia pada Minggu (30/9/2018). Meskipun lebih dari 90 persen pemilih mendukung perubahan, jumlah pemilih berada di bawah ambang batas 50 persen yang disyaratkan untuk menjadikan referendum itu valid.

Pada bulan Juni, pemerintah Makedonia mencapai kesepakatan dengan Yunani untuk mengganti nama negara Republik Makedonia Utara.

Yunani yang juga notabene sebagai anggota NATO, telah memblokir keanggotaan Macedonia dalam persekutuan karena perselisihan yang telah berlangsung puluhan tahun. Yunani mempertahankan bahwa nama Makedonia mengacu pada kerajaan kuno yang menutupi apa yang sekarang Yunani utara.

Perubahan nama adalah prasyarat untuk Makedonia, yang merdeka pada tahun 1991, untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa, seperti dilansir dari NHK, Rabu (3/10/2018).

NATO menginginkan negara dalam aliansi sebagai cara untuk memblokir ekspansi Rusia di Semenanjung Balkan.

Kubu penguasa Makedonia membutuhkan dua pertiga mayoritas di parlemen untuk mengubah konstitusi.