Tanggapi Pernyataan Grab, Go-Jek Tak Mau Fokus Bicarakan Kompetisi

Untuk menanggapi pernyataan tersirat Grab yang menyebutkan mereka lebih besar dari Go-Jek, pihak Go-Jek mengaku tak mau bicara lebih jauh. Hal itu dikatakan oleh VP Corporate Affairs Go-Jek, Michael Say pada Jumat (23/11/2018). Ia pun enggan membahas kompetisi di antara perusahaannya dan Grab.

"Saya tidak akan membicarakan kompetisi, itu biar orang lain saja yang membicarakan," ujar Michael kepada Warta Ekonomi.

Dalam kesempatan yang sama, Michael juga mengemukakan alasan di balik penerimaan para mitra Grab yang ingin pindah ke perusahaannya. Sebelumnya, pada Jumat (16/11/2018) minggu lalu, terjadi migrasi mitra Grab ke Go-Jek di kantor operasional Go-Jek, Kemang, Jakarta.

"Untuk pendaftaran itu, kami selalu lihat supply dan demand. Jadi ketika butuh supply maka kami akan buka pendaftaran. Tidak ada latar belakang lain dalam membuka pendaftaran tersebut," jelas Michael.

Menurutnya, sejak awal berdiri, Go-Jek memiliki prinsip untuk membawa dampak sosial sebesar mungkin untuk Indonesia. Oleh karena itu, pada fenomena pindahnya mitra Grab pun, ia mengaku semakin banyak yang bergabung akan semakin baik.

"Dari awal berdiri kami berprinsip untuk membawa dampak sosial sebesar mungkin. Jadi, semakin banyak mitra yang bergabung dengan kami, buat kami itu adalah kebanggaan tersendiri," ujarnya.

Namun, ia juga berkata jika pendaftaraan mitra Go-Jek pindahan dari mitra kompetitor sepertinya sudah tutup. Sebab menurutnya, pembukaan pendaftaran disesuaikan dengan supply dan demand.

Hingga saat ini, Go-Jek sudah diunduh sebanyak 108 juta kali melalui Google Play dan App Store. Hal itu disampaikan langsung oleh Michael pada Jumat (23/11/2018) di Kantor Pusat Go-Jek, Blok M, Jakarta.