Masyarakat Indonesia dinilai dapat menerima model pembayaran nontunai yang kian digencarkan menjelang industri 4.0. Namun, penerimaan tersebut tak disertai kesadaran untuk menjaga keamanan data siber, khususnya pada data finansial personal.
Berdasarkan studi dari VMWare yang bertajuk 'VMWare Banking Consumer 2020 Study', lebih dari 43% responden belum menerapkan langkah perlindungan terkait keamanan data finansial personal. Sementara itu, 45% responden Singapura, 39% responden Thailand dan Filipinda, serta 35% responden Malaysia juga belum sadar akan pentingnya perlindungan data personal.
"Khusus di Indonesia, 39% pengguna layanan dan aplikasi mengaku, terdapat kesamaan kata sandi di berbagai platform yang memuat data personal mereka. Hanya ada 25% pengguna yang menerapkan kata sandi berbeda untuk tiap akun yang dimiliki mereka," tulis VMWare dalam hasil studinya, Kamis (20/12/2018).
Tak hanya itu, sebesar 87% responden mengaku menyimpan detail informasi akun bank mereka pada satu hingga enam aplikasi berbeda. Hal tersebut dapat menimbulkan risiko finansial yang berbahaya, baik untuk konsumen, bank, maupun para institusi finansial (FSI). Karena itu, perbankan dan FSI memerlukan konektivitas, sekuritas, dan inovasi yang bersifat scalable untuk mendorong cashless society.
Country Manager VMWare Indonesia, Cin Cin Go kemudian berkata, "Oleh karena itu, perbankan dan FSI membutuhkan infrastruktur jaringan mutakhir dengan proteksi berlapis terhadap aplikasi, data, serta pengguna di lingkungan cloud majemuk seperti yang banyak digunakan saat ini."
Sebab, menurut studi VMWare, konsumen Indonesia cenderung mempercayai tingkat keamanan sejumlah metode pembayaran mutakhir. Berbanding terbalik dengan konsumen Singapura dan Malaysia yang lebih nyaman bertransaksi tunai atau pun lewat ATM.
Menurut VMWare, 75% percaya pembayaran lewat peranti terkoneksi, 65% percaya pembayaran melalui benda-benda terkoneksi, dan 77% percaya pembayaran digital lewat aplikasi.
Dari data Dewan Nasional Keuangan Inklusif, Indonesia Financial Systems Statistics pada Desember tahun lalu, total valuasi pembayaran dari Januari hingga Oktober 2017 diperkirakan mencapai Rp5.361 triliun dengan volume transaksi mencapai 5.602 juta transaksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: