Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berencana untuk kembali membawa anak usahanya yang bergerak di bidang produksi gula, PT PG Rajawali I untuk menjadi Perusahaan terbuka melalui mekanisme penawaran Umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Direktur Utama RNI, B Didik Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya tengah dalam proses persiapan, seperti penunjukan penjamin pelaksana emisi efek dan profesi penunjang lainnya.
“Kami harapkan IPO saat proses politik (Pilpres) selesai, jadi semester II 2019 dan bersamaan semester II telah mulai giling gula sehingga sudah bukukan pendapatan,” katanya, di Jakarta, Rabu (26/12/2018)..
Nantinya, dana hasil IPO tersebut, PG Rajawali I akan dapat mengembangkan produk hilirisasi tebu. “Misalnya, yang sedang dikaji, seperti bioethanol, arang ampas tebu, kogen,” kata dia.
PG Rawajali I memiliki lahan tanam 25 ribu hektar hingga 30 ribu hektar dengan dua pabrik di Malang dan Madiun.
“Ini hanya pabrik gula, tapi kedepannya, bukan hanya gula saja tapi produk turunan lainnya,” kata dia.
Namun, perseroan mesti meminta ijin dari Kementerian Badan Usaha Milik Negeri (BUMN).
“Kita lagi minta ijin untuk IPO PG Rajawali I Surabaya. Mungkin tahun depan” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh
Tag Terkait:
