Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina EP Cepu Lakukan Pemancangan Perdana EPC GPF

Pertamina EP Cepu Lakukan Pemancangan Perdana EPC GPF Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melakukan pemancangan perdana EPC Gas Processing Facisilty (GPF) proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro pada hari ini, Jumat (4/1/2019).

Hadir dalam acara tersebut, yakni Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan H Samsu, Deputi Operasi SKKMIGAS Fatar Yani Abdurrahman, dan Ketua DPRD Bojonegero Sigit Kusharijanto.

Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan, pemancangan perdana EPC Gas Processing Facility merupakan salah satu momentum penting dari proyek JTB.

"Proyek EPC GPF berfungsi memproduksi gas dan kondensat dari Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas on stream atau komersil pada 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD. GPF yang akan dibangun menggunakan teknologi dan dirancang guna mendapatkan keandalan operasi dan ramah lingkungan untuk berproduksi selama 25 tahun," jelas Dharmawan.

Sementara Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan menjelaskan bahwa saat ini, progres EPC GPF telah mencapai 12% dan diharapkan progres akan bertambah maju sesuai dengan S-Curve yang telah disepakati antara PEPC dengan konsorsium RJJ selaku pelaksana pekerjaan.

"Pekerjaan ini dilakukan secara paralel dan simultan dari pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction, sehingga dapat dilaksanakan Commissioning dan Project Completion EPC GPF pada 2021," imbuh Jamsaton.

Produksi gas sebesar 192 MMSCFD tersebut nantinya akan dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ketua DPRD Bojonegoro Sigit Kusharijanto menyampaikan dukungannya terhadap proyek JTB yang dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat Bojonegoro. Lebih lanjut, Sigit mengapresiasi upaya PEPC untuk mengimplementasikan program CSR di wilayah Bojonegoro.

Hadir dalam pemancangan perdana, Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman memberikan dukungan serupa.

"Proyek JTB merupakan proyek besar yang penuh dengan tantangan dan juga bagian dari PSN. Kami sangat mengapresiasi PEPC serta Konsorsium RJJ, kerja sama yang baik dan profesionalisme tinggi diperlukan agar pengerjaan proyek sesuai rencana," ujar Fatar Yani.

PT Pertamina (Persero) optimistis PEPC yang sebelumnya telah menyumbang 25% produksi minyak mentah nasional melalui Lapangan Banyu Urip akan menunjukkan komitmen kerjanya dalam mengawal proyek JTB agar selesai sesuai target. Proyek JTB diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan negara dari US$3,61 miliar selama kontrak bagi hasil (PSC).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: