Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Tips Sukses Ala Bos Pinterest, Ben Silbermann

4 Tips Sukses Ala Bos Pinterest, Ben Silbermann Kredit Foto: Entrepreneur.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sempat diragukan oleh banyak orang, Ben Silbermann, CEO dan pendiri Pinterest berhasil membuktikan kesuksesannya dengan media sosial tersebut yang ia dirikan pada 2010 silam.

Banyak orang yang menyangka bahwa Pinterest tidak akan jauh berbeda dengan Facebook dan Twitter. Namun, pada kenyataannya itu sangat berbeda. Pinterest merupakan platform untuk orang-orang yang hendak mencari ide-ide untuk diterapkan ke dalam kehidupan nyata mereka.

Berdasarkan data yang dilansir dari Entrepreneur.com (22/1/2019), saat ini Pinterest telah berhasil meraih nilai lebih dari US$12 miliar, dan ada 20 juta orang yang telah memanfaatkan platform tersebut.

Dalam meraih kesuksesannya itu, SIlbermann memiliki kiat dan tips sendiri. Berikut ulasannya:

Berkomitmen penuh

Komitmen begitu penting bagi Silbermann. Bahkan, meskipun hasil dari komitmen tersebut belum pasti, ia tetap mengunggulkannya. Terlebih lagi, komitmen diri pada sesuatu yang merupakan minat yang kita miliki.

Seperti kisah hidup Silbermann, dulu sebelum dirinya masuk kuliah, dia bercita-cita menjadi dokter. Akhirnya dia belajar di Research Science Institute MIT, sebelum mengejar gelar di ilmu Politik. Setelah lulus, Google pun merekrutnya untuk memproduksi iklan online.

Disaat bekerja di Google, tiba-tiba Silbermann kembali mengingat masa kecilnya, di mana ia senang mengumpulkan sesuatu, lalu mengategorikannya, dan mengatur berbagai macam benda. Akhirnya, berawal dari ingatan itu, Silbermann bersama Evam Sharp menciptakan pinboard online.

Ternyata, hal itu mendapat dukungan dari pacar Silbermann yang saat ini sudah menjadi istrinya. Lalu, dia pun membulatkan keputusannya untuk mundur dari Google dan memilih menekuni bisnisnya itu.

Awalnya, Silbermann dan Sciarra mengumpulkan dana untuk Tote, sebuah aplikasi belanja yang tidak pernah dirilis di pasaran. Saat mengembangkan aplikasi tersebut, Silberman menyadari orang-orangĀ  suka menyimpan foto sesuatu yang mereka ingin beli agar lebih mudah melihatnya nanti. Kemudian ia menghubungkan ide itu dengan kecintaannya pada mengumpulkan benda-benda.

Meskipun Anda seorang bos, teruslah belajar

Silbermann mengatakan bahwa dia terus membaca untuk mengikuti tren. Setiap akhir pekan ia mencari informasi dari buku tentang bisnis, teknologi atau pasar, dan menggunakan pengetahuannya untuk menawarkan nilai tambah.

Meskipun Anda menyandang predikat sebagai seorang bos dari suatu perusahaan, Anda tetap harus belajar. Belajar apapun itu. Dia pun menyarankan untuk belajar dari kesalahan. Aplikasi Tote merupakan aplikasi gagal, tetapi seperti yang sering terjadi, pengalaman menciptakan sesuatu selalu melahirkan ide sukses. Dan karena kegagalan Tote itu dan belajar darinya, Silbermann dapat menjadi sukses seperti sekarang.

Kelilingi diri Anda dengan talenta, meski Anda tidak tahu pasti apa peran mereka

Pinterest dimulai sebagai komunitas yang hanya membagikan undangan. Pengguna pertama adalah blogger desain yang direkrut Silbermann. Dia menyarankan agar para undangan ini hanya menyampaikan undangan kepada orang-orang yang mereka kenal dengan gagasan dan pemikiran kreatif yang unik. Komunitas eksklusif tumbuh perlahan sampai tahun 2012 ketika situs tersebut menghapus persyaratan undangan.

Pada masa-masa awal pertumbuhan eksplosif Pinterest, dirinya mempekerjakan orang-orang untuk mendapatkan kekuatan mereka, meskipun dia tidak memiliki peran langsung untuk mereka. Mereka dipekerjakan lebih condong untuk menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya, daripada untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Cara perekrutan tersebut memberikan perusahaan pemikiran inovatif dan solusi yang berulang kali ditemukan terhadap masalah yang dirasa sulit diselesaikan.

Memprioritaskan pengalaman konsumen

Bukannya berfokus hanya pada tampilan halaman dan metrik lainnya, pinterest bertujuan memperbanyak pengalaman pengguna. Pinterest adalah salah satu situs web paling awal untuk menggabungkan scrolling tak terbatas sehingga pengguna dapat melihat ribuan gagasan tanpa harus menavigasi ke halaman yang berbeda.

Pinterest sangat tidak memperhatikan klik dan iklan, dan lebih berkonsentrasi pada apa yang akan menyebabkan orang jatuh cinta dengan pengalaman yang dia tawarkan. Silberman mengatakan apa yang diinginkan pengguna selalu saja berubah dan itu harus menjadi prioritas baginya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: