Pengembang Properti Jadikan Milenial Sekedar Gimmick

Generasi milenial memang menjadi target pasar properti yang prospektif. Hal ini membuat banyak pengembang mulai menyematkan proyek propertinya dengan konsep milenial. Namun sayangnya banyak juga pengembang yang memanfaatkannya sebagai gimmick untuk menarik konsumen.

Pandangan itu dikatakan Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung, dalam diskusi Property Outlook 2019 di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

“Masih banyak pengusaha properti yang menggunakan kata ‘milenial’ sebagai gimmick tetapi tidak benar-benar mengerti sebenarnya karakter milenial seperti apa,” kata Ignatius.

Meski demikan, ia mengakui bahwa untuk saat ini para milenial masih memprioritaskan pada aktivitas-aktivitas seperti traveling, gadget, dan komputer. Properti masih menjadi prioritas terakhir, padahal saat ini sudah banyak bank menyediakan pinjaman penyediaan perumahan.

“Milenial lebih fokus kepada travel atau fashion. Properti masih jauh dari fokus utama mereka (milenial). Ini cukup menjelaskan kenapa properti market masih melandai,” tambahnya.

Sementara itu Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menambahkan bahwa berdasarkan survei rumah.com justru yang paling banyak mencari rumah itu sekarang usia milenial.

“Hitungannya itu sekitar 63% dalam keadaan ingin mencari rumah dalam enam bulan ke depan,” ujarnya.

Sedangkan kalau dilihat dari kondisi keuangan lanjut dia pada dasarnya generasi milenial ini punya uang untuk membeli rumah, tapi memang memiliki hunian sendiri masih belum menjadi prioritas bagi mereka. Mereka cenderung lebih suka traveling, fashion, kuliner, dan coffee shop yang instragamable.

“Nah, supaya mereka tertarik membeli properti selain diyakinkan, juga perlu adanya edukasi, pendekatan digital, update informasi, dan bagaimana pentingnya berinvestasi untuk masa depan,” pungkasnya.