Presiden Joko Widodo meninjau 524 nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019) siang.
Turut hadir bersama presiden, yakni Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, dan Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Arief Mulyadi.
Kepala negara menyampaikan tiga kunci sukses bagi para ibu-ibu nasabah Mekaar, yakni jujur, disiplin dan kerja keras.
"Saya mau menggarisbawahi soal jujur, disiplin dan kerja keras. Itu kunci ibu-ibu untuk bisa naik ke jenjang yang lebih atas. Ingat, yang kita jual sekarang adalah kepercayaan," pesannya.
Disiplin dan kerja keras, lanjut presiden, juga penting agar usaha bisa terus berjalan lancar. Usaha dengan modal pinjaman juga disebutnya perlu kedisiplinan karena nasabah harus bisa membayar pinjaman dari penghasilan yang disisihkan.
"Disiplin penting agar bisa dinilai baik oleh PNM. Kalau baik, naik (pinjaman) dari Rp3 juta ke Rp5 juta itu mudah. Kerja keras juga harus karena tidak ada usaha yang semakin besar tanpa kerja keras," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, selain mengunjungi stan produk nasabah Mekaar, presiden juga menyempatkan diri bertanya langsung kepada ibu-ibu untuk melihat perkembangan usaha mereka setelah mendapat pinjaman.
Ia berharap semakin banyak ibu-ibu yang memanfaatkan program Mekaar untuk bisa memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga mereka. Program Mekaar menyasar ibu-ibu atau kaum perempuan dari keluarga pra-sejahtera yang ada di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke untuk dibina dan diberikan pinjaman modal usaha dari PNM. Program tersebut memberikan pinjaman dari mulai plafon Rp2 juta sampai Rp5 juta per keluarga.
Dirut PNM Arief Mulyadi menuturkan hingga saat ini nasabah Mekaar telah mencapai 4.145.477 nasabah secara nasional. Khusus di DKI Jakarta, jumlahnya mencapai 72 ribu nasabah dengan rincian sebanyak 6.139 nasabah di Jakarta Pusat.
"Tercatat ada 4.145.477 nasabah PNM hingga hari ini, meningkat 12 ribu dari yang saya laporkam kemarin. Alhamdulillah di DKI Jakarta sudah hampir 72 ribu nasabah dari sebelumnya 66 ribu nasabah," ujar Arief. Budi Suyanto
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti