Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono (kiri) didampingi Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha (kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat akan menjalani pemeriksaan di Krimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/1/2019). Joko Driyono diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri dalam kasus dugaan skandal pengaturan skor pertandingan bola Liga 2 dan Liga 3. | Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Karopenmas Mabes Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menduga Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono alias Jokdri punya peran penting dalam kasus pengaturan skor. Hal itu terkuak dari hasil pemeriksaan Jokdri sebagai tersangka pencurian dan perusakan barang bukti.
"Dia mengatur jadwal, mengatur perangkat pertandingan," kata Dedi di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Meskipun demikian, Dedi belum bisa langsung menyimpulkan Jokdri sebagai dalang skandal pengaturan skor pertandingan di sepakbola nasional .
"(Kesimpulan) harus berdasarkan fakta hukum. Tidak boleh terburu-buru. Asas praduga tidak bersalah harus dijunjung tinggi," katanya.
Dedi menambahkan salah satu dokumen yang berusaha dihilangkan Jokdri adalah dokumen pengaturan skor pada pertandingan Persibara Banjarnegara versus PS Pasuruan di Liga 3.
"Satu dokumen, terkait Saudari Lasmi (Manajer Persibara Banjarnegara) dengan beberapa klub," katanya.
Jokdri diduga telah berupaya menghilangkan sejumlah barang bukti dengan menyuruh tiga orang untuk mengambil barang bukti dari ruang Komisi Disiplin PSSI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan yang sebelumnya telah diberi garis polisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
