PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) menyatakan jika sebagai emiten angkutan barang umum menggunakan peti kemas, armada menjadi elemen terpenting, lantaran menjadi tulang punggung pendapatan bagi perusahaan. Untuk itu, perseroan berencana untuk membeli 61 truk setelah perseroan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering /IPO) yang sebesar Rp43,20 miliar,
"Layanan peti kemas kita kan bisa macam-macam, bisa untuk ekspor antar pulau juga, jadi fleksibel saja," kata Direktur Utama JAYA Darmawan Suryadi, di Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Ia menyebutkan bila memang sebagian besar dana yang di dapat bakal digunakan perusahaan untuk membeli truk hampir 88%. "Sebagian besar memang kita akan gunakan untuk membeli truk, sebanyak 61 unit," terangnya.
Sisanya dari penggunaan dana hasil IPO sekitar 11,12% untuk pembuatan karoseri unit truk, dan 0,24% untuk modal kerja.
Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, harga saham perseroan melesat naik 50% atau menyentuh titik atas auto-rejection ke level Rp432 dari harga penawaran Rp288 per saham.
Pergerakan saham JAYA yang langsung mengalami penolakan transaksi akibat menyentuh titik atas auto rejection hanya ditopang oleh satu kali transaksi dengan volume transaksi sebanyak sembilan lot. Sehingga, nilai transaksi saat pembukaan perdagangan tercatat senilai Rp388.800.
Pada pencatatan perdana JAYA yang menguat signifikan tersebut juga sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun Indeks infrastruktur yang memasuki teritori positif saat pembukaan perdagangan Kamis, 21 Februari 2019.
Menurutnya, perseroan mencatatkan saham untuk kepemilikan publik mencapai 150 juta lembar atau sebesar 40% dari modal disetor dan ditempatkan. Armada juga mencatatkan Waran Seri I yang menyertai setiap saham IPO dengan rasio 2:1.
"Saat ini merupakan key milestone dalam perjalanan armada untuk melangkah sebagai perusahaan publik, agar lebih accountable, transparan dan bertanggung jawab kepada seluruh investor," jelasnya.
Dia menambahakan, pada masa penawaran umum perdana saham, JAYA mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari tujuh kali. "Kami berterima kasih atas kepercayaan lebih dari 700 pemegang saham yang telah berpartisipasi dengan berinvestasi di JAYA," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: