Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Katanya Bicara Kepentingan Rakyat, Tapi Ujungnya Bagi-Bagi Jatah

Katanya Bicara Kepentingan Rakyat, Tapi Ujungnya Bagi-Bagi Jatah Kredit Foto: Antara/Idhad Zakaria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily ikut berbicara mengenai kubu Prabowo-Sandi yang tengah membahas pembagian kursi menteri jika terpilih dalam Pilpres 2019.

Menurutnya, aksi bagi-bagi jatah kursi menteri kembali mengingatkan dengan skandal kardus Sandiaga Uno saan pemilihan cawapres.

"Ini menunjukkan karakter koalisi yang dibentuk untuk tujuan-tujuan pragmatis, bagi-bagi kursi menteri. Hal ini mengonfirmasi peristiwa sebelumnya yang dikenal dengan skandal bagi-bagi kardus," katanya kepada wartawan, Selasa (2/4/2019).

Baca Juga: Bukan Hashim, yang Tahu Jatah Kursi Menteri untuk Demokrat ya Prabowo dan SBY

Lanjutnya, ia menilai hal ini menunjukan koalisi kubu 02 rapuh. Pasalnya, ia menilai dari awal koalisi tidak mendukung Prabowo-Sandi sepenuh hati.

"Sayang saja, model bagi-bagi jatah seperti ini jelas akan makin menipu rakyat karena selama ini retorika yang dikedepankan selalu berbicara soal membela kepentingan rakyat. Tetapi ujung-ujungnya bagi-bagi jatah," jelasnya.

Baca Juga: Demokrat Terancam Tak Kebagian Kursi Menteri, AHY: Kami Tak Kecewa

Di sisi lain, ia mengatakan dalam kubu Jokowi-Ma'ruf belum membahas hal serupa. Ia menegaskan TKN masih fokus untuk memenangkan Pilpres terlebih dahulu.

"Belum ada pembicaraan soal kursi kabinet. Kita fokus pemenangan Pilpres 17 April ini," tukasnya.

Sebelumnya, Direktur Media dan Komunikasi BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo membenarkan piknya telah membahas bersama Capres Prabowo terkait posisi menteri-menteri di pemerintahannya.

"Dengan saya ada," ungkapnya di Jakarta, Senin (1/4).  

Lanjut adik Prabowo, ia mengatakan bahwa kursi menteri akan diprioritaskan untuk anggota koalisi seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Keadilan Sejahtera (PKS).

"Saya kira itu antara saya dengan kakak saya. Kita kan sudah sepakat dengan PAN ada tujuh menteri untuk PAN, enam untuk PKS. Partai lain masih diskusi, itu sudah jelas," jelasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: