3 Alasan Ini Bikin UMKM Pilih Go-Food daripada GrabFood

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melakukan survei pada 1.000 mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Go-Food di sembilan kota besar di Indonesia.

Hasil survei ini menyatakan bahwa UMKM menilai positif prospek bisnis dengan Go-Food secara jangka panjang dibandingkan dengan layanan sejenis lainnya dari sang kompetitor seperti GrabFood.

Mendapat sejumlah manfaat sebagai mitra Go-Food, responden UMKM ini mengungkapkan setidaknya tiga alasan utama mereka bergabung dengan Go-Food. Hasil temuan survei menunjukkan, 87% responden UMKM menilai layanan Go-Food lebih terpercaya dibandingkan kompetitor.

Baca Juga: Go-Food Dongkrak Omzet UMKM, Berapa Kontribusinya ke Ekonomi RI?

Selain itu, mereka juga menilai Go-Food lebih aman dibandingkan kompetitor. Sementara 90% responden UMKM bergabung menjadi mitra karena Go-Food sudah ada lebih lama di Indonesia dibandingkan kompetitor.

"Penilaian positif dalam prospek bisnis jangka panjang menyuratkan kepercayaan UMKM pada platform teknologi seperti Go-Jek yang membawa dampak positif berkelanjutan pada bisnis mereka di tengah perubahan perilaku konsumen terutama di segmen milenial dan generasi Z," ujar Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi CK Walandouw.

Survei ini merupakan bagian dari penelitian LD FEB UI berjudul "Dampak Go-Jek terhadap Perekonomian Indonesia pada 2018" yang dilakukan pada 1.000 mitra UMKM Go-Food di sembilan kota besar di Indonesia, antara lain Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Denpasar, Makassar, Medan, Palembang, Surabaya, dan Yogyakarta.

Baca Juga: Go-Jek: Go-Food 4 Kali Lebih Besar dari Kompetitor