Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Go-Jek: Go-Food 4 Kali Lebih Besar dari Kompetitor

Go-Jek: Go-Food 4 Kali Lebih Besar dari Kompetitor Kredit Foto: Go-Jek Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Layanan pesan antar makanan Go-Jek, yakni Go-Food diklaim empat kali lebih besar dari layanan serupa dari kompetitornya, Grab. Berdasarkan data internal perusahaan, pangsa pasar Go-Food di Indonesia mencapai angka 80%. 

Ditambahkan oleh perusahaan, riset lain dari pihak ketiga (IDN Times) pada 2019 menunjukkan, layanan Go-Food paling banyak digunakan di Indonesia dibandingkan layanan sejenis. Bahkan, Founder dan CEO Go-Jek Global, Nadiem Makarim menyatakan, layanan Go-Food perusahaannya berada nomor tiga di dunia.

"Layanan Go-Food dari Go-Jek (itu) terdepan dan terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia," kata Nadiem ketika ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (11/4/2019).

Baca Juga: Go-Food Resmi Lepas Landas ke Vietnam

Pria yang pernah menjadi konsultan manajemen McKinsey & Company itu pun menambahkan, 80% pesanan Go-Food berasal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yakni restoran-restoran dan warung kecil. Lebih lanjut, menurut riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, 93% dari responden mitra UMKM mengaku mengalami peningkatan volume transaksi.

Rekan Nadiem, Chief Commercial Expansion Go-Food, Catherine Hindra Sutjahyo menambahkan, 90% di antara mitra UMKM Go-Food mengalami peningkatan omzet. Rata-rata peningkatan omzet mencapai 3,5 kali lipat dari sebelum bergabung menjadi mitra.

"Menariknya, 85% mitra UMKM Go-Food menggunakan peningkatan pendapatannya untuk mengembangkan bisnis mereka," cerita Catherine kepada Warta Ekonomi.

Baca Juga: Go-Jek Bantu Ratusan UMKM Muslimat NU Naik Kelas

Riset LD FEB UI menemukan fakta, 55% mitra mendapatkan peningkatan klasifikasi omzet setelah bergabung dengan Go-Food. Peningkatan volume dan omzet bisnis memacu mitra UMKM untuk terus mengembangkan usahanya, seperti yang diungkapkan oleh Catherine.

Per akhir 2018, Go-Food mencatatkan jumlah pesanan sebesar 30 juta per bulan di Asia Tenggara. Sementara, pertumbuhan jumlah pesanan layanan itu meningkat tujuh kali lipat, dari Desember 2016 ke Desember 2018. Sementara jumlah mitra Go-Food di Indonesia hampir mencapai angka 400 ribu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: