Target Salurkan Rp200 M Tahun Ini, Bagaimana Strategi Danamart?

Sejak beroperasi pada Juni 2018 hingga saat ini, penyedia layanan teknologi finansial Danamart (PT Dana Aguna Nusantara) telah menyalurkan sekitar Rp38 miliar. Angka itu meningkat Rp18 miliar dari Februari lalu yang berjumlah Rp20 miliar.

Tidak sampai di situ, hingga akhir 2019 nanti, layanan tekfin itu menargetkan pendanaan senilai Rp200 miliar. Ada strategi tersendiri yang diusung Danamart untuk meraih target tersebut.

"Jadi kami akan diversifikasi produk, itu salah satu kunci kami," ujar CEO Danamart, Patrick Gunadi, Rabu (24/4/2019), kepada Warta Ekonomi.

Danamart sendiri memiliki tiga produk, yakni invoice financing, purchase order (PO) financing (pembiayaan pesanan beli), dan kredit ekspor. Jenis pinjaman invoice financing masih mendominasi dengan peminjam berjumlah 60%-70%.

Patrick kemudian berujar, "Yang sudah berjalan itu kan PO dan invoice."

Baca Juga: Danamart Resmi Kantongi Izin OJK

Sementara itu, produk kredit ekspor akan dirilis dalam waktu dekat, menurut sang CEO. Nantinya, produk kredit ekspor juga akan dilindungi asuransi hingga 90% demi menjaga dana milik investor.

"Kami sedang finalisasi polis asuransi untuk kredit ekspor sehingga nantinya itu akan di-cover asuransi 90%. Jadi, ini akan menjaga dana dari para investor di proyek itu," pungkas Patrick.

Danamart telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 28 November 2018. Mereka menargetkan UMKM modern sebagai peminjam. Nominal pinjaman yang diberikan berada di kisaran Rp100 juta hingga Rp2 miliar dengan rata-rata waktu pengembalian tiga sampai empat bulan.