Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT First Media Tbk (KBLV), penyedia layanan Bolt, masih mencatatkan kerugian sebesar Rp3,5 triliun dalam kinerja keuangan tahun 2018 lalu. Angka tersebut membengkak dari tahun 2017 lalu yang hanya sebesar Rp1,1 triliun.
Presiden Direktur Independen First Media, Hariandi Noerlan, mengungkapkan bahwa First Media terus berupaya untuk menekan kerugian dengan memaksimalkan kinerja entitas anak usaha yang dimilikinya.
Baca Juga: Layanan 4G Dihentikan, BEI Pastikan Bisnis First Media Aman
"Tahun ini First Media akan meningkatkan kegiatan usaha, salah satunya adalah penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan in buliding solution dari Prima Wira Utama (PWU) serta jasa internet dan TV berlangganan," jelasnya kepada media, Jumat (26/04/2019) lalu.
Ia menambahkan, pembengkakan pada pos rugi tersebut menjadi imbas dari pemutusan izin operasi Bolt oleh Kemenkominfo berkenaan dengan kasus tunggakan biaya hak penggunaan sebesar Rp364,84 miliar.
Baca Juga: Nasib First Media Kini di Telunjuk Kemenkominfo
Dengan kinerja keuangan yang negatif itu, pelaku pasar langsung memberi respons yang kurang baik terhadap pergerakan saham First Media. Pada perdagangan awal pekan ini, harga saham First Media amblas 2,65% menjadi Rp440 per saham, di mana pada pembukaan pasar pagi tadi bertengger di level Rp426 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
