Niat Hati Jadi Ilmuwan Malah Jadi Miliarder, Mo Ibrahim Bilang, 'Ini Kebetulan'

Menjadi miliarder ternyata bukanlah sebuah cita-cita bagi sebagian dari mereka. Profesi yang mereka idam-idamkan justru tak menjadi kenyataan.

Selain bos Instagram yang mulanya bercita-cita menjadi seorang DJ, ada sosok miliarder Mo Ibrahim, pria kelahiran Sudan yang mulanya bercita-cita menjadi ilmuwan.

Ia mengaku mengidolakan Marie Curie dan Albert Einstein. Dirinya sama sekali tak berniat menjadi pebisnis dan bergelimang harta. Bahkan, ketika ia masih kecil, ia menganggap pekerjaan sebagai pebisnis sama dengan penipu.

Baca Juga: Niatnya Jadi DJ Eh Malah Jadi Bos Instagram, Simak Deh Kisahnya

"Saya memulai sebagai akademisi, lalu saya menjadi seorang insinyur dan manajer, kemudian menjadi pebisnis yang tidak disengaja atau pebisnis karena kebetulan," ujar Ibrahim.

Melansir dari CNBC. Ibrahim berkata bahwa hanya pekerjaan di bidang sains yang bisa menghasilkan uang jujur. Oleh karena itu, ia berkeinginan menjadi doktor, insinyur, atau ilmuwan.

“Sedangkan orang-orang yang terlibat dagang, kami curiga pada mereka," ujarnya.

Baca Juga: Jual Bitcoin, Bukannya Untung, Miliarder Ini Malah Buntung

Sebelum menjadi miliarder, ia meraih gelar PhD di bidang mobile communications dan bekerja di perusahaan telekomunikasi Inggris.

Lambat laun, namanya tercatat menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia versi Majalah Forbes. Ibrahim mulai mengudara ketika menjadi seorang pengusaha yang berhasil di bidang industri telekomunikasi dan mendirikan salah satu perusahaan telepon seluler terbesar di Afrika, Celtel pada tahun 1998.

Perusahaan itu ia jual pada tahun 2005 seharga US$3,4 miliar atau kini setara Rp62,6 triliun. Kini, Forbes mencatat kekayaan Mo Ibrahim sebesar US$1,1 miliar atau setara dengan Rp15,6 triliun.