Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Jack Dorsey, Pendiri Twitter yang Punya Lisensi Tukang Pijat Profesional

Kisah Jack Dorsey, Pendiri Twitter yang Punya Lisensi Tukang Pijat Profesional Kredit Foto: Reuters/Toby Melville
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dari persahabatannya dengan Elon Musk hingga meredam rumor tentang pengiriman rambut janggutnya ke rapper Azealia Banks, salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey telah lama menjalani kehidupan yang menarik.

Dorsey memiliki karier yang penuh gejolak di Silicon Valley. Setelah mendirikan Twitter pada tanggal 21 Maret 2006, ia diangkat sebagai CEO perusahaan dua tahun kemudian.

Dia memimpin Twitter melewati krisis teknologi yang melanda perusahaan-perusahaan media sosial, memberikan kesaksian di depan Kongres beberapa kali dan kemudian mengundurkan diri sebagai CEO Twitter pada tahun 2021. Hingga akhirnya ia mendorong akuisisi Twitter oleh Musk pada tahun berikutnya.

Baca Juga: Sindiran Halus Tepat Sasaran, Jack Dorsey Hapus Akun Instagram, Elon Musk Beri Reaksi Begini!

Pengusaha teknologi ini telah memicu banyak kontroversi dan kritik selama bertahun-tahun. Seperti beberapa miliarder lainnya, ia memiliki rumah yang keren, berkencan dengan model, dan mengendarai mobil mewah.

Tetapi karirnya dimulai saat Dorsey bersekolah di Bishop DuBourg High School di St. Louis. Pada usia 15 tahun, Dorsey menulis perangkat lunak pengiriman yang masih digunakan oleh beberapa perusahaan taksi, menurut biografi Dorsey.

Melansir Business Insider di Jakarta, Rabu (30/8/23) seperti kebanyakan miliarder teknologi lainnya, Dorsey tidak pernah lulus kuliah.

Dia sempat kuliah sebentar di Universitas Sains dan Teknologi Missouri dan dipindahkan ke Universitas New York sebelum berhenti pada tahun 1999 satu semester sebelum kelulusan untuk fokus pada idenya untuk Twitter, menurut biografinya.

Pada tahun 2000, Dorsey membuat prototipe sederhana yang memungkinkan dia mengabarkan kehidupannya kepada teman-temannya melalui BlackBerry dan pesan email.

Namun, tidak ada orang lain yang benar-benar tertarik, jadi dia mengesampingkan idenya sebentar, menurut Blog Stanford. Sekitar dua tahun kemudian, dia menjadi tukang pijat berlisensi. Dia mendapatkan lisensinya sekitar tahun 2002 sebelum terjun ke dunia teknologi, Wall Street Journal melaporkan.

Kemudian, dia mendapat pekerjaan di perusahaan podcasting bernama Odeo, tempat dia bertemu dengan calon salah satu pendiri Twitter. Saat Odeo bangkrut pada tahun 2006, Dorsey kembali ke ide perpesanan, dan lahirlah Twitter.

Dorsey dan salah satu pendirinya, Evan Williams dan Biz Stone, membeli nama domain Twitter dengan harga sekitar USD7.000. Ia juga mengeluarkan cincin di hidungnya agar terlihat seperti seorang CEO saat berusia 30 tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: