Kawasan teluk memanas. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump lewat akun twitternya mengancam akan melenyapkan rezim Iran bila berani berperang dengan AS.
"Jika Iran ingin bertarung, itu akan menjadi akhir resmi dari Iran. Jangan pernah mengancam Amerika Serikat lagi!," ancam Trump via akun @realDonaldTrump.
If Iran wants to fight, that will be the official end of Iran. Never threaten the United States again!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 19, 2019
Sementara pasukan Inggris juga ikut memanaskan suasana dengan menempatkan pasukannya di Kawasan Teluk. Pasukan elite itu dikabarkan akan bergabung dengan pasukan tempur Amerika Serikat (AS) yang sudah lebih dulu dikerahkan di dekat wilayah Iran.
Baca Juga: Israel Bersumpah Halangi Iran Miliki Senjata Nuklir dan Terus Serang Pasukan Iran di Lebanon
Sebagaimana dilansir Sunday Express, anggota Special Boat Service (SBS) telah bergabung dengan kapal tanker minyak Inggris yang berlayar ke Teluk Persia.
Sesampainya di sana, mereka akan ditugaskan untuk memantau aktivitas militer Iran di sekitar pulau Qesham yang merupakan markas bagi kapal perang angkatan laut Iran.
Sialnya, Iran pun tidak mau kalah.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, balas mengancam. Juga lewat akun twitter.
"Rakyat Iran telah berdiri tegak selama ribuan tahun, sementara semua agresor pergi. Terorisme ekonomi dan ejekan genosida tidak akan 'mengakhiri Iran'. Jangan pernah ancam warga Iran, coba hormati, itu berhasil!" sambungnya.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo juga ikut menebar ancaman dan menuduh Iran ada di berbagai serangan terhadap kepentingan AS di Timur Tengah, termasuk posisi Iran yang membela kelompok Houthi di Yaman yang sedang berperang dengan Arab Saudi.
Kalau tidak ditangani secara hati-hati, perang bisa Meletus setiap saat di Kawasan Timur Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: