Ramadan 2019, Medsos Masih Rajai Konsumsi Media di Indonesia

Pola konsumsi media di Indonesia telah berubah selama periode Ramadan tahun 2019 ini. Penonton televisi (TV) nasional memang masih berada di angka 50%, tetapi jumlahnya masih kalah dari orang-orang yang mengakses media sosial pada waktu sahur dan berbuka.

Platform survei JakPat mengadakan survei dengan total seribu responden sejak minggu pertama hingga minggu terakhir Ramadan (10 Mei-4 Juni 2019). Hasilnya, rata-rata 72% responden lebih banyak mengakses medsos ketimbang menonton televisi ketika sahur, sedangkan pada berbuka puasa jumlah rata-rata pengakses medsos menjadi 68,2%.

Di lain sisi, TV harus rela ditaklukkan kembali oleh medsos meskipun pada bulan Ramadan. Rata-rata penonton TV nasional pada waktu sahur berjumlah 59,5%. Sementara, pada waktu buka puasa, rata-rata responden yang menonton TV berada di angka 61,6%. Angka-angka tersebut menunjukkan keunggulan medsos atas TV pada momen ramadan.

Platform media sosial Instagram dan Facebook milik Grup Facebook menjadi primadona bagi para pengguna medsos di Tanah Air.

"Saat Ramadan 2019, 85,6% responden perempuan lebih sering mengakses Instagram, sedangkan 91% responden laki-laki lebih sering mengakses Facebook," begitulah bunyi laporan survei JakPat.

Baca Survei Lengkap: Jakpat Trend Track - Ramadhan 2019 Special Edition

Lebih lanjut, akses ke Instagram dan Facebook berkurang pada minggu ketiga karena peristiwa 22 Mei 2019. Di luar dua platform itu, Twitter, Pinterest, LinkedIn, dan Snapchat juga jadi pilihan para responden.

"Pada minggu ketiga Ramadan 2019, survei kami menunjukkan sekitar 50% pengguna media sosial menangani pembatasan medsos menggunakan VPN," tulis JakPat dalam laporannya.

Mengenai topik, promosi terkait Ramadan paling banyak dibicarakan sejak minggu pertama hingga terakhir Ramadan. Sementara, Game of Thrones Musim 8 hanya bertahan hingga minggu ketiga, film Aladdin mulai muncul sejak minggu kedua hingga akhir Ramadan.

Responden dari survei JakPat terdiri atas 50,1% perempuan dan 49,9% laki-laki dengan mayoritas usia 20-29 tahun. Sebanyak 54,9% dari seribu reponden merupakan masyarakat kelas menengah.

Lebih lanjut, responden berasal dari berbagai wilayah mulai dari Jawa Barat (34,4%); DKI Jakarta (28,1%); Jawa Timur (11,6%); Banten (9,2%); Jawa Tengah (4,9%); DI Yogyakarta (4,3%); Sumatera Utara (3,3%); Sulawesi Selatan (2,2%); Bali (0,9%); Kalimantan Timur (0,9%); Sumatera Barat (0,1%); dan Aceh (0,1%).