Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hyundai Lirik Indonesia Jadi Basis Produksi Otomotif

Hyundai Lirik Indonesia Jadi Basis Produksi Otomotif Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC) akan segera merealisasikan investasinya di Indonesia. Rencana ini terungkap dalam pertemuan antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Wakil Presiden Eksekutif HMC Park Hong Jae di Seoul, Selasa (25/6/2019).

Airlangga Hartarto mengungkapkan, Hyundai  akan memulai produksi pada 2021 dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun. Di Indonesia mereka akan menggarap jenis kendaraan, antara lain SUV, MPV, hatchback, dan sedan. "Targetnya, sebanyak 47% produksi untuk pasar domestik dan 53% untuk ekspor," imbuhnya.

Pada kunjungannya di HMC saat itu, Airlangga sempat ikut menguji mobil berbahan bakar hydrogen yang dinamakan Hyundai Nexo.

Airlangga juga mengamati teknologi yang diterapkan pada mobil fuel cell Hyundai Nexo tersebut. Menurutnya, Pemerintah Indonesia akan mendorong investasi industri kendaraan elektrik dengan pemberian fasilitas tax holiday.

Baca Juga: Hyundai dan Grab Akan Investasi Mobil Listrik di Indonesia, Nilainya Wow

Hyundai, lanjut dia, belum menginformasikan lokasi pabrik di Indonesia. Namun, fasilitas pabrik ini bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang. Indonesia dinilai akan menjadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

"Hyundai telah menegaskan komitmen mereka untuk segera memulai investasi di Indonesia," tutur Airlangga.

Ia menegaskan, prinsipnya pemerintah mendukung rencana investasi baru tersebut dengan fasilitas fiskal yang sudah tersedia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan, sejak awal Januari 2018, Hyundai mengungkapkan rencana untuk membangun pabrik di kawasan Asean dan Indonesia sebagai pilihan lokasinya.

Baca Juga: Tahun 2025, Indonesia Siap Produksi Mobil Listrik?

"Apalagi, Indonesia memiliki bahan baku bijih nikel yang bisa digunakan untuk produksi baterai lithium-ion sebagai komponen penting kendaraan listrik," ungkapnya.

Harjanto menjelaskan, dari total kapasitas produksi HMC di Indonesia, sebagian akan digunakan untuk membuat kendaraan listrik. Dari kapasitas itu, sebagian besar untuk mengisi pasar ekspor ke Asia Tenggara dan Australia, serta sisanya untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: