Kredit Foto: Humas MPR
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan untuk melawan kekuasaan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat Muktamar PKB di Nusa Bali, 20-22 Agustus mendatang harus ada kandidat alternatif.
Menurutnya, hal tersebut untuk menciptakan regenerasi kepemimpinan partai.
"Paradoks demokrasi kita. Politik Makin maju tapi regenerasi kemepimpinan parpol jalan di tempat. Di PKB nyaris tak ada dinamika. Padahal banyak mantan aktivis di dalamnya. Tapi seakan tak peduli dengan regenerasi pemimpin partai," ujarnya kepada wartawan, Senin (12/8/2019).
Baca Juga: Karding: Kedepankan Berpolitik Santun, Sindir Siapa?
Baca Juga: Partai Cak Imin Sudah Legowo?
Lanjutnya, ia menilai ada beberapa elite PKB yang track recordnya mampu menjadi pengganti Cak Imin, yaitu Abdul Kadir Karding, Imam Nahrawi, Helmy Faishal Zaini dan Lukman Edy.
Sambungnya, jika Karding mendapat restu dari pihak Istana, sudah seharusnya ia melawan dominasi Cak Imin yang sudah memimpin lebih dari 14 tahun.
"Kalau ada angin surga dari Istana Karding bisa maju. Tapi problemnya Istana akan main aman netral di tengah," jelasnya.
Selain restu dari Istana, ia menilai sosok Karding layak untuk menjadi pembantu Jokowi di Kabinet.
"Karding masuk nominasi calon menteri potensial dari PKB. Muda, berpengalaman, dan berintegritas," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
