Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ikut amblas sebesar 0,41% ke level 6.206,19. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam jangkauan range dari level 6.247,58 hingga level 6.197,39.
Direktur Indosurya Sekuritas, Wiliam menuturkan bahwa IHSG saat ini terlihat sedang berusaha untuk dapat menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Ini Dua Sektor Penekan IHSG Hari Ini
“Support terlihat berpotensi dapat terus dipertahankan dengan baik dan resistance level memiliki peluang untuk kembali ditembus, hari ini peluang kenaikan masih akan terlihat pada pergerakan IHSG pada range 6.187 - 6.372,” katanya, di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Senada dengan William, dalam kesempatan yang berbeda Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi pun menuturkan bila secara teknika lIHSG diprediksi akan menguat.
“IHSG akan melakukan teknikal rebound tepat diatas level 6.200 dengan support ressitance 6.200-6.305,” ucapnya.
Tertekan Sektor Industri Dasar dan Properti
Pada perdagangan Senin (23/9/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah -0.41% atau turun 25.27 poin kelevel 6.206,12 dengan saham-saham pada sektor industri dasar -1.72% dan Property -1.65% menjadi penekan utama. Saham SMGR -2.73%, INKP -2.15% dan CPIN -2.39% melemah lebih dari dua persen.
Lanjar Nafi mengatakan bahwa isu mengenai kenaikan cukai rokok yang melebihi rencana awal masih menjadi alasan investor untuk melakukan pengurangan portofolio pada saham-saham produsen rokok.
“GGRM -3.30% dan HMSP -2.55% turun meskipun secara fundamental perusahaan dan bisnis dari kedua perusahaan tersebut masih cendrung positif dengan harga saham yang sudah sangat murah berdasarkan valuasi PE Ratio. Investor asing melakukan aksi jual bersih 269.62 miliar rupiah mengiringi pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0.21% kelevel Rp14085 per USD,” katanya.
Sementara itu, liburnya bursa saham Jepang diawal pekan membuat pergerakan bursa saham Asia satu arah. Bursa saham Asia mayoritas tertekan dengan indeks HangSeng -0.81% dan Shanghai -1.14% memimpin pelemahan signifikan meskipun kekhawatiran telah memudar atas gagalnya pertemuan AS dan China.
“Mata uang Yuan jatuh di tengah kehati-hatian menjelang libur nasional minggu depan sementara investor tetap gelisah menjelang pembicaraan perdagangan tingkat tinggi yang direncanakan bulan depan antara AS dan China, mereka juga terpaku pada tindakan atau pesan apa pun dari bank sentral utama dunia yang dapat mendukung pertumbuhan,” ucapnya.
Baca Juga: Bursa Asia Rontok di Senin Sore!
Adapun, bursa Eropa mayoritas dibuka turun sepersen dengan indeks Eurostoxx -1.21%, FTSE -0.78% dan DAX -1.63% melemah pada zona merah karena data mengecewakan di kawasan eropa membayangi kekhawatiran yang memudar tentang keadaan hubungan antara Amerika dan Cina.
“Angka indeks sektor manufaktur PMI dan sektor jasa untuk zona euro jauh dari perkiraan pada hari Senin. Indeks manufaktur PMI zona eropa turun menjadi 45.6 dari 47.0 dan indeks sektor jasa turun kelevel 52 dari 53.5. Indikator ekonomi tersebut memperlihatkan aktifitas prekonomian dalam sektor manufaktur maupun industri melambat,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri