Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Dari data tahun 2019, pertumbuhan investasi Sumut hanya enam persen, dimana tahun lalu mencapai 11 hingga 12 persen. Artinya, ada sesuatu yang salah.
Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumut, Wiwiek Sisto Hidayat mengatakan bahwa saat ini banyak calon investor yang ingin masuk ke Sumut.
"Sering mereka menanyakan apa yang bisa ditawarkan Sumut untuk mereka berinvestasi. Namun, kami tidak memiliki data, dalam artian data proyek apa yang sudah siap dibiayai mereka," katanya, dalam acara Capacity Building North Sumatera Invest (NSI) 2019 di Aula Kantor BI Sumut, Jalan Balaikota Medan, Selasa (8/10/2019).
Baca Juga: Bank Indonesia Sumut Sebut Pembayaran Nontunai Dorong Peningkatan PAD
Baca Juga: Produk Hortikultura Asal 6 Kabupaten di Sumut, Laris di Pasar Ekspor
Dikatakannya, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Sumut hingga triwulan II 2019 baru mencapai sepertiga (Rp11,48 triliun) dari target tahun 2019 yakni Rp33,91 triliun. Untuk itu, investasi Sumut perlu digenjot lebih kuat lagi guna mencapai target.
"Nantinya akan dibangun tiga feasibility study yakni blue book, green book dan brown book. Setelah acara ini, harapannya kawan-kawan dari kabupaten/kota akan menyerahkan data mengenai proyek-proyek yang ada di masing-masing daerah mereka," ujarnya.
Sehingga, dikatakannya, informasi data tersebut dapat dikumpulkan dan digunakan untuk mempromosikan investasi Sumut dengan data yang sama (akurat) melalui satu pintu.
"Sedangkan tentang NSI ini merupakan sebuah tim kerja lintas instansi di Sumut yang memiliki tujuan meningkatkan investasi Sumut melalui
kegiatan promosi investasi dalam rangka peningkatan perekonomian Sumut. Keanggotaan NSI terdiri dari instansi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
