PM Australia: Penyarangan Turki ke Kurdi Suriah Bisa Menolong ISIS
Perdana Menteri Australia Scott Morrison memberikan keprihatinan terkait invasi Turki terhadap pasukan Kurdi di Suriah. Ia beranggapan, invasi itu bisa menolong kelompok teroris Islamic State (ISIS) bangkit lagi.
Namun, sikap Morrison ini disampaikan kurang dari 24 jam usai ia membela keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik pasukan militer Amerika Serikat dari Suriah utara. Pasukan AS selama ini menjadi sekutu Kurdi dalam melawan ISIS.
Pembelaan yang dilakukan Morrison atas keputusan Trump merupakan suara minoritas di komunitas internasional yang rata-rata mengkritik keputusan pemimpin Amerika tersebut. Tetapi, Morrison membela diri dengan menyatakan bahwa dia percaya akan ada "unsur konsistensi" dalam tindakan Trump.
Trump sudah berbicara tentang niatnya untuk menarik pasukan AS dari Suriah sejak setahun yang lalu, namun dilaporkan tidak bertindak.
Baca Juga: Investigasi Penyelidikan Mueller, Trump Minta Bantuan Scott Morrison
Turki sudah mengambil kesempatan penarikan pasukan AS sebagai peluang untuk menyerang wilayah Suriah timur laut dengan serangan udara dan darat terhadap militer Kurdi. Morrison menyebutkan dia sangat prihatin karena ISIS dapat merebut kembali wilayah yang pernah didudukinya.
"Dan itu adalah kekhawatiran yang telah diungkapkan oleh Australia dan oleh banyak orang lain," kata Morrison, seraya menambahkan Australia menyampaikan pesannya melalui semua saluran diplomatiknya.
"Itulah yang kami ungkapkan secara langsung kepada mitra dan sekutu kami dan tentu saja kepada pemerintah Turki," ujarnya, dikutip The Guardian, Kamis (10/10/2019).
Namun demikian, Morrison menjelaskan kekhawatiran Australia hanya berhenti pada tindakan Turki, bukan pada Amerika Serikat.
"Mari kita perjelas—pemerintah Turki yang mengambil tindakan di sini untuk menciptakan situasi yang tidak stabil," katanya.
"Mereka adalah orang-orang yang benar-benar mengerahkan dan berusaha untuk berjalan melintasi perbatasan dan untuk mengambil tindakan di negara lain," paparnya.
Pada pernyataan bersama dengan menteri luar negeri, Marise Payne, yang dirilis setelah konferensi persnya Kamis pagi, PM Morrison mengatakan pemerintah sangat terganggu oleh operasi militer sepihak Turki di Suriah timur laut.
"Tindakan seperti ini akan memiliki konsekuensi besar bagi keamanan regional dan secara signifikan dapat merusak keuntungan yang dibuat oleh koalisi internasional dalam perjuangannya melawan Daesh (ISIS), yang tetap menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan regional meskipun (mengalami) kekalahan teritorial," bunyi pernyataan bersama tersebut.
“Ini akan menyebabkan penderitaan tambahan bagi warga sipil, menyebabkan perpindahan penduduk yang lebih besar, dan semakin menghambat akses kemanusiaan," lanjut pernyataan tersebut.
"Sementara Turki memiliki masalah keamanan domestik yang sah, aksi militer lintas batas unilateral tidak akan menyelesaikan masalah ini. Kami telah menyampaikan pandangan ini langsung ke pemerintah Turki."
Dalam komentarnya tersebut pun mengakui pekerjaan yang dilakukan para petempur Kurdi sebagai mitra koalisi internasional dalam memerangi kelompok teroris setelah menanggung sebagian besar pengorbanan, serta dukungan keamanan yang disediakan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) di penjara dan kamp orang-orang telantar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: