Bos Gojek Masuk Kabinet, Rudiantara: Waktunya Mengabdi ke Negara

Founder dan CEO Gojek, Nadiem Makarim, menggegerkan publik hari ini karena pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan bahwa hal tersebut wajar saja mengingat kompetensi Bos Gojek yang sudah membesarkan Gojek ke level Decacorn, atau perusahaan rintisan dengan valuasi minimal US$ 10 miliar.

"Sudah saatnya mengabdi kepada bangsa," ujar Chief RA Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019 di rumah dinasnya Widya Chandra V/27, Kamis (17/10/2019).

Baca Juga: Menteri, Nadiem, dan Istana Guncang Jagat Trending Topic di Twitter

Tambahnya, pertumbuhan startup yang mencapai lima unicorn dalam masa jabatannya merupakan partisipasi pemerintah dengan mengurangi peraturan yang dirasa menyulitkan untuk meningkatkan pertumbuhan startup.

"Pemerintah tidak mengatur secara ketat, tapi memberikan kesempatan kepada anak muda, Nadim, William, Fery, Zaky, ayo cepet mau apa, tapi nanti kalau sudah besar bantu pemerintah ya, bantu negara ya. Mereka mau. Makanya tumbuh dengan cepat," katanya.

Meski demikian, Rudiantara mengaku kompetensi semata tidak menjamin seseorang akan ditunjuk masuk ke dalam kabinet 2019-2024. Aspek politik juga disebut masuk sebagai kriteria bagi mereka yang ditunjuk masuk ke dalam kabinet.

"Aspek politik itu. Pinter, jago lobi atau apa. Bisa bikin sesuatu, tapi kalau dari sisi aspek politiknya enggak masuk, ya enggak dong," ucapnya.

Hari ini Nadiem sendiri sudah menunjukkan kesiapannya untuk masuk kabinet dengan melepas seemua jabatannya di perusahaan yang sudah dirintis. Dirinya akan digantikan oleh Andre Soelistyo sebagai Presiden Gojek yang akan berbagi tanggung jawab dengan Co-founder Gojek, Kevin Aluwi.