Anjlok 7%, Laba Astra Tertekan Kinerja Bisnis Otomotif

PT Astra International Tbk berhasil membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 1% pada kuartal ketiga tahun ini. Pada kuartal ketiga tahun lalu, emiten berkode saham ASII mengantongi pendapatan sebesar Rp174 triliun. Namun, pada periode yang sama tahun ini pendapatannya naik menjadi Rp177 triliun.

Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengatakan, kenaikan tipis pendapatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, divisi jasa keuangan, serta divisi infrastruktur dan logistik.

"Kenaikan tersebut lebih besar dari penurunan pada divisi otomotif dan agribisnis," kata Prijono di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan, Asuransi Astra Buka Kantor Cabang di Kediri

Namun sebaliknya, Astra justru mengalami penurunan laba bersih sebesar 7% pada kuartal ketiga tahun ini menjadi Rp15,9 triliun. Penurunan laba ini terutama disumbangkan oleh penurunan kontribusi dari divisi otomotif dan agribisnis.

"Penurunan tersebut lebih besar daripada peningkatan kontribusi dari divisi jasa keuangan," tambahnya.

Prijono mengatakan, secara umum pencapaian kinerja tahunan grup diperkirakan masih akan diuntungkan oleh peningkatan kinerja dari bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi.

"Tantangan atas konsumsi domestik yang lemah dan harga komoditas yang rendah masih tetap perlu diwaspadai," pungkasnya.