Jakarta-Bekasi Blackout, Gerindra: Pak Menteri BUMN, Copot Aja Semua Direksi PLN

Jakarta dan Bekasi kembali mengalami pemadaman listrik pada Sabtu (2/11/2019) yang berlangsung hingga malam hari. Pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan penjelasan bahwa pemadaman ini terjadi karena adanya gangguan.

Atas gangguan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET 500 kV jalur Bekasi-Cawang, Cawang-Muara Tawar, dan Cibinong-Bekasi) ini, Vice President Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah, meminta maaf.

Kejadian ini menuai kritikan dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyouno. "Wah wah tidak ada maaf bagi Direksi PLN kalau kerjanya tidak profesional dan sering listrik padam. Kok bisa sih PLN padam di daerah Ibu kota jadi langganan?" ucapnya.

Menurut Arief, kinerja PLN yang buruk ini akan mengganggu program kabinet Indonesia Maju. Terutama yang berkaitan dengan bidang ekonomi.

Baca Juga: Lagi, PLN Buka Stasiun Pengissin Kendaraan Listrik

"Khususnya penciptaan investasi baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar menciptakan lapangan kerja baru dan peningkatan penerimaan pendapatan negara," jelasnya.

"Serta bagaimana untuk meyakinkan pabrik-pabrik untuk tidak pindah keluar negeri akibat PLN di Jawa sering blackout alias padam dalam waktu lama. Padahal pulau Jawa merupakan daerah pusat perindustrian nasional," imbuhnya.

Di sisi lain, tarif listrik terus merangkak naik. Semakin mahal, tapi justru jadi makin sering padam.

Baca Juga: Solusi Polusi Udara di Jakarta, Anies Sarankan Mobil Listrik

Hal inilah yang ditakutkan Arief akan memicu kaburnya perusahaan atau investor asing ke luar negeri. Karena proses produksi mereka tidak bisa maksimal akibat seringnya terjadi pemadaman listrik.

"Kalau sudah begini, ada ketidakberesan pengelolaan PLN yang dilakukan oleh Direksi PLN. Nah, saya usul sama pak Menteri BUMN Erick Thohir agar mencopot semua Direksi PLN," tegasnya.