Militer AS Bangun Markas Baru Dekat Suriah, Ternyata Tujuannya...
Kementerian Luar Negeri Rusia menolak tawaran AS untuk mengendalikan minyak Suriah karena bertentangan dengan hukum internasional, dengan alasan sifat ilegal kehadiran pasukan Amerika di negara itu, sehingga membuatnya tidak dapat diterima.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh AS membantu menyelundupkan minyak Suriah ke luar negeri dan menyajikan gambar satelit untuk mendukung tuduhan itu.
Wilayah Deir Ez-Zor sebagian dikendalikan oleh pasukan rezim Damaskus, sementara bagian lain tetap di bawah kendali pejuang Kurdi yang didukung oleh AS. Penarikan AS baru-baru ini dari utara Suriah membuat Kurdi sendirian dalam perjuangan melawan Turki, yang menargetkan milisi mereka terutama Unit Perlindungan Rakyat (YPG) SDF, yang disebut sebagai kelompok teroris. Dalam hal ini, SDF mulai melakukan negosiasi dengan Damaskus tentang opsi untuk berintegrasi dengan pasukan militer Suriah.
Ankara memulai operasi militer terbarunya, yang disebut "Musim Semi Perdamaian", pada 9 Oktober dalam upaya membersihkan wilayah Suriah utara yang berbatasan dengan Turki dari kelompok-kelompok teroris.
Turki percaya bahwa wilayah itu dikendalikan tidak hanya oleh kelompok-kelompok seperti ISIS, tetapi juga oleh afiliasi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Ankara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: