Versi terbaru Block IV Tomahawk bukanlah misil Tomahawk era Presiden Ronald Reagan tahun 1980-an atau dikenal sebagai senjata Operation Desert Storm.
Block IV Tomahawk hampir merupakan pesawat tak berawak, mampu melayang di atas target sambil mengirim kembali citra ke pengendali darat sebelum diperintahkan untuk menembus ke target.
Misil ini juga mampu dialihkan saat dalam penerbangan ke salah satu dari lima belas target yang direncanakan sebelumnya atau ke satu set koordinat GPS. Lebih dari 35 tahun, sistem navigasi dan hulu ledak secara alami akan ditingkatkan.
Baca Juga: Kasih Mas Kawin Rp9,3 M, Pria Ini Nikahi Wanita Berusia Setengah Abad Lebih Muda Darinya
Tapi Tomahawk tersebut masih merupakan rudal jelajah subsonik era Perang Dingin yang masih sedikit kuno jika dibandingkan dengan senjata supersonik dan hipersonik yang sedang dikembangkan saat ini.
Jika Rusia, yang melakukan serangkaian uji coba rudal taktis yang mengesankan, perlu belajar dari Tomahawk, maka Moskow akan menemukan masalah pada rudal Tomahawk.
Jika masalah pada misil Tomahawk hanya soal ngadat, maka Amerika Serikat akan memodifikasi sistem rudal untuk mengompensasi masalah itu. Ini adalah "permainan catur" lama perang elektronik.
Setiap kali radar dan sistem komunikasi baru menjadi rentan terhadap gangguan, maka mereka ditingkatkan dengan peralatan baru atau anti-ngadat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: