Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UAS Haramkan Catur dan Dadu, Ya Allah, Ternyata Alasannya...

UAS Haramkan Catur dan Dadu, Ya Allah, Ternyata Alasannya... Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ustad Abdul Somad (UAS) mengaku sepakat mengharamkan olahraga catur. Hal tersebut diketahui melalui video ceramahnya saat mengisi tausiah di Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (20/11/).

Diketahui, ceramah UAS soal permainan catur diunggah oleh kanal YouTube Teman Ngaji pada 26 Juli 2017 dengan tajuk "Hukum Main Domino dan Catur - Ustadz Abdul Somad Lc MA".

Dalam video tersebut, UAS menanggapi pertanyaan seorang jamaah, "Maaf Pak Ustaz boleh nggak main domino untuk mengisi waktu luang biasanya 17 Agustus?".

Tak lama, ia pun berucap, "Ini rekaman berbahaya," katanya.

Baca Juga: Ke KPK, Ustad Somad Bicara Akhirat

Baca Juga: UAS Goes to KPK, Siapa yang Mengundang?

Kemudian, UAS pun memberi jawaban atas pertanyaan itu dengan merujuk pada Mazhab Hanafi.

"Mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, alasannya dua yakni pertama melalaikan sholat dan yang kedua menghilangkan waktu berhari-hari," terangnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bila dirinya tidak setuju catur dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga lantaran membuang waktu.

"Bahwa ketua persatuan catur marah pada saya, terserahlah tapi saya tidak setuju. Habiskan waktu itu, banyak yang perlu kita pikirkan. Bagaimana politik, bagaimana anak. Ini yang kita pikirkan cem mana pion-pion ini bisa selamat," imbuhnya.

Bahkan, bila catur diklaim bisa meningkatkan ketangkasan, ia menyebut masih ada olahraga lainnya yang bertujuan sama.

Sambungnya, ia pun mengaku sepakat dengan Mazhab Hanafi yang mengharamkan permainan domino dan catur, setelah melihat titik persamaannya.

"Dadu dan catur sifatnya permainan, menetapkan sesuatu yang belum ada hukumnya kepada sesuatu yang ada hukumnya dengan melihat titik persamaan antara keduanya," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: