Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap-siap, Katanya Rusia sedang Kembangkan Rudal Tercanggih dan Tak Tertandingi

Siap-siap, Katanya Rusia sedang Kembangkan Rudal Tercanggih dan Tak Tertandingi Kredit Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Vladimir Putin akhirnya mengakui bahwa Rusia sedang mengembangkan rudal tercanggih dan tak tertandingi di dunia.

Pengakuan Putin disampaikan dalam sebuah upacara di Kremlin hari Kamis untuk memperingati insiden nuklir di lokasi pengujian Nyonoska di Laut Putih 8 Agustus lalu. Pada insiden ledakan itu lima karyawan perusahaan nuklir Rusia, Rosatom, tewas.

Ledakan itu menyebabkan lonjakan radiasi singkat di kota terdekat Severodvinsk. Pihak berwenang Rusia tetap bungkam tentang apa yang terjadi dan mengapa para ilmuwan melakukan percobaan seperti itu.

Baca Juga: Hebat, Rusia Kuasai Rudal Tomahawk AS di Langit Suriah

Namun, para ahli keamanan Barat berspekulasi bahwa para ilmuwan atom itu telah melakukan percobaan untuk rudal jelajah Rusia bertenaga nuklir baru, yang dikenal sebagai Buravestnik atau dikenal sebagai misil Skyfall.

Selama upacara di mana Putin menyerahkan penghargaan "Orders of Courage" kepada para janda ilmuwan atom, pemimpin Kremlin mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa Rusia memang sedang bekerja dalam pengembangan sistem senjata baru.

Putin menyampaikan kepada para janda tersebut bahwa suami mereka telah mengorbankan hidup untuk memastikan keamanan dan kedaulatan Rusia.

"Mereka mengerjakan tugas yang sangat sulit, penting dan kritis," kata Putin.

"Kami berbicara tentang ide dan solusi teknis paling canggih dan mutakhir, tiada tandingannya di mana pun di dunia," ujarnya. "Senjata yang layak untuk menjamin kedaulatan, keamanan Rusia selama beberapa dekade mendatang."

Presiden Putin menambahkan bahwa kepemilikan teknologi semacam itu oleh Rusia adalah jaminan perdamaian paling penting dan andal di dunia.

"Dan, apa pun yang terjadi, kita pasti akan terus meningkatkan persenjataan ini," katanya, seperti dikutip express.co.uk, Jumat (22/11/2019).

Tiga penguji senjata yang terluka dilaporkan sudah pulih. Lima ilmuwan atom Rusia yang tewas dalam insiden tersebut antara lain Vyasheslav Yanovsky, 71, Vyacheslav Lipshev, 40, Evgeny Korotaev, 50, Alexey Vyushin, 43, dan Sergey Pichugin, 45.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: