2019 Hampir Berakhir, Siapa Raja Pasar Ponsel Dunia? Samsung, Huawei, atau Apple?

Samsung masih jadi produsen ponsel pintar nomor satu dunia pada kuartal III tahun ini, dengan pengiriman 78,2 juta unit pada periode Juli-September. Angka itu meningkat 2,5% dari jumlah perangkat yang dikirim pada kuartal sebelumnya.

Dihitung dari segi pertumbuhan tahunan, angkanya mencapai 8,4%, meningkat dari 72,3 juta pada tahun lalu menjadi 78,2 juta unit. Perangkat Galaxy A yang fokus pada fotografi dan daya baterai jadi perangkat kunci Samsung.

"Pangsa pasarnya tetap pada angka 21% sepanjang tahun ini," tulis lembaga riset Counterpoint Research dalam laporannya, dikutip dari Phone Arena, Senin (2/12/2019).

Baca Juga: Suap Pejabat Brasil, Samsung Heavy Harus Bayar US$75 Juta ke AS

Di belakang Samsung ada Huawei yang mengalami kesulitan karena boikot dari Amerika Serikat (AS). Namun, perusahaan China itu masih mampu mengirim 66,8 juta ponsel pada kuartal III 2019, meningkat 28,5% dari tahun sebelumnya dan bertumbuh 18% dari kuartal sebelumnya.

Laporan yang sama menyebutkan, "Huawei menguasai 18% pasar ponsel pintar global, naik 4% dari tahun lalu."

Bisnis internasional Huawei mungkin terdampak oleh boikot AS karena hilangnya aplikasi Google dari perangkat China itu. Namun, penjualannya di China justru meningkat, membuat pengiriman ponsel pintar di pasar lokalnya bertumbuh 66% pada kuartal III ini. Sementara, pangsa pasarnya mencapai 42,4%.

Di tempat ketiga tentu ada Apple dengan pengiriman 44,8 juta, menurun 4,5% dari tahun lalu. Begitu pula dengan pangsa pasarnya yang ada di angka 12%.

Kemudian ada Oppo dan Xiaomi, dengan pangsa pasar masing-masing 9% dan 8% di dunia. Lalu ada Vivo yang mengirimkan sekitar 31,3 juta perangkat.

Penantang Baru di Pasar Ponsel Pintar

Realme jadi produsen dengan pertumbuhan yang signifikan pada kuartal III 2019, walaupun usianya masih muda. Dalam tiga bulan, Realme mengirimkan 10,2 juta ponsel, meningkat lebih dari 7x dibandingkan 1,2 juta pengiriman pada tahun lalu. Pangsa pasarnya pun meningkat dari 1% menjadi 3% dibandingkan kuartal II tahun ini.

Secara total, para produsen mengirimkan 84,7 juta perangkat selama kuartal III, menurun sekitar 22,8% dibanding tahun lalu. 

Dengan perluasan cakupan 5G, konsumen diharapkan beralih ke parangkat 5G tahun depan sehingga pengiriman ponsel akan melonjak. Ericsson memperkirakan, ada 2,6 miliar pengguna seluler 5G dunia pada 2025.