Jangan Lempar Batu Sembunyi Tangan! Erick Thohir Tantang Pejabat Garuda untuk. . . .

Menteri BUMN, Erick Thohir, menantang pejabat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk berani bertanggung jawab jika memang merasa telah menyelundupkan komponen otomotif Harley Davidson dan sepeda Brompton. Bahkan, Erick mengatakan, akan lebih baik jika yang bersangkutan mengundurkan diri secepatnya sebelum dicopot secara paksa.

"Sesegera mungkin (mengundurkan diri). Kalau bisa hari ini, ya hari ini. Kita harus berjiwa samurai. Kalau salah, ya, ngaku salah. Itu memang menjadi bagian dari leadership," tegas Erick, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Baca Juga: Terbang Bareng Harley Bodong, Direksi Garuda Pura-Pura Gak Tau?

Baca Juga: Astagfirullah! Suap Rp100 Miliar Masuk Kantong Pejabat Garuda?

Erick menambahkan, jika berdasarkan penyelidikan ditemukan bukti bahwa ada pejabat Garuda yang terlibat, ia tidak akan segan untuk mencopot pejabat tersebut dari jabatannya. Namun, Erick juga menekankan bahwa sampai ada bukti yang jelas, asas praduga tak bersalah tetap perlu diterapkan.

"Ya, bisa saja (dicopot). Tentu itu dengan bukti. Kita tunggu keputusan Bea Cukai. Mungkin tidak begi lama," sambungnya. 

Baca Juga: Ancaman Erick Thohir ke Bos BUMN Gak Main-Main Lho, Ngeri!!

Sebagai pengingat, sosok pemilik komponen otomotif ilegal tersebut hingga kini masih menuai perdebatan. Manajemen Garuda mengklaim bahwa komponen tersebut dibawa oleh salah satu karyawannya, namun spekulasi lain bermunculan bahwa barang tersebut ialah milik petinggi di maskapai pelat merah tersebut.

"Milik karyawan Garuda. Ada jajaran direksi karena jemput pesawat, ada serah terima, ada petugas untuk urus dokumen. Kami tidak melihat bahwa itu tanggung jawab perusahaan secara umum, tapi itu bawaan individu masing-masing," imbuh Vice President Corporate Secretary Garuda, Ikhsan Rosan, di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (3/12/2019).