Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Dolar AS secara perlahan mampu mengikis depresiasi terhadap nilai tukar rupiah hingga ke level Rp14.038 per dolar AS. Kendati begitu, hingga pukul 14.35 WIB, sang Garuda masih mampu mempertahankan keunggulannya sebesar 0,20% dan membuat mata uang Paman Sam itu tunduk ke level Rp14.010.
Keperkasaan rupiah di hadapan mata uang utama dunia lainnya pun masih tak tertandingi, terutama oleh dolar Australia (0,31%) dan euro (0,14%). Adapun poundsterling mampu membalikkan posisi rupiah menjadi terdepresiasi sebesar -0,04%.
Baca Juga: Geruduk Kantor Erick Thohir, Puluhan Karyawan Garuda Adukan Kelakukan Ari Askhara! Bikin Bergidik!
Tertinggal tipis oleh poundsterling tak membuat rupiah kehilangan daya tariknya. Hal itu tercermin melalui performanya di panggung Asia. Jelang sore ini rupiah masih bertahan menjadi mata uang terbaik di Benua Kuning.
Baca Juga: Punya Bos Baru, Saham Bank Mandiri Makin Diburu!
Rupiah unggul di hadapan won (0,59%), ringgit (0,33%), baht (0,30%), ye (0,26%), yuan (0,25%), dolar Singapura (0,21%), dan dolar Taiwan (0,20%).
Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia saat ini berbalik menyerang dolar AS, seperti dolar Taiwan, baht, dolar Singapura, dan dolar Hong Kong. Sementara itu, mata uang Asia yang takluk oleh dolar AS dan berada di posisi tiga terbawah meliputi won, yen, dan yuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
