Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah ikut menyoroti tarik ulurnya kursi wakil gubernur DKI Jakarta, yang hingga saat ini masih kosong. Ia menduga ada negosiasi di belakang layar yang belum tuntas antara keduanya.
Menurutnya, negosiasi dipersepsikan seolah mengenai kapasitas calon, padahal ada hal lain yang mungkin turut dibahas alot.
“Negosiasi di belakang layar juga dapat dianggap merugikan rakyat. Apalagi jika masalahnya bukan kapasitas tapi isi tas,” cuitnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (31/12/2019).
Baca Juga: PKS Berkeras Kadernya Harus Duduki Kursi Wagub DKI, Apapun Caranya?
Baca Juga: DKI Jakarta Rawan Bencana Karena Kondisi Tanah dan Air, Anies dkk Diminta Waspada!
Lanjutnya, ia mengingatkan bahwa kekosongan jabatan publik adalah kerugian dalam pemenuhan hak-hak warga negara. Bahkan menurutnya, sehari saja pejabat tidak hadir, maka hak-hak rakyat yang terbengkalai juga banyak.
“Apalagi kalau hampir setahun. Jadi, publik harus mengingatkan kepada yang berwenang agar kewajiban mengisi posisi pejabat publik ibukota ini jangan ditunda lagi,” tutup dia.
Diketahui, PKS mendapat restu dari Gerindra bahwa mereka yang berhak mengisi kursi wagub. Namun pengajuan dua nama dari PKS, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto tidak kunjung diproses DPRD.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
