Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuma Habib Rizieq yang Ditakuti Kapitalis, Bukan Jokowi, Bukan!!

Cuma Habib Rizieq yang Ditakuti Kapitalis, Bukan Jokowi, Bukan!! The leader of the hardline Islamic Defenders Front (FPI), Habib Rizieq, speaks to journalists at police headquarters following his questioning by police over his claims that new bank notes contain symbols resembling the Communist hammer and sickle, which are illegal, in Jakarta, Indonesia January 23, 2017. | Kredit Foto: Reuters/Darren Whiteside
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Sabang Merauke Institute, Syahganda Nainggolan menyebut ketimpangan ekonomi serta peran kapitalisme yang terjadi di Indonesia, harus segera dilawan.

Ia mengatakan, jika merujuk buku Capital in the Twenty-First Century karya ekonom Prancis Thomas Piketty, kapitalisme hanya bisa dilawan dengan perang.

"Dalam bukunya Thomas Piketty yang melakukan research di negara-negara Eropa, koefisien gini ketimpangan menurun setelah perang dunia I dan II. Jadi harus ada perang baru ada pemerataan. Saya lihat itu lahirnya ideologi kuat menantang kapitalisme," katanya dalam diskusi Bravos radio, seperti dikutip, Selasa (21/1/2020).

Baca Juga: Viral! Keraton Agung Sejagat Tak Berizin, 'Sudah Diizinkan Dunia Internasional dan PBB'

Baca Juga: Kasus Jiwasraya Sampai ke Telinga Rizieq, Sang Habib Ikut Berkelakar. . .

Lanjutnya, ia mengatakan terkait dengan ketimpangan yang terjadi di Indonesia, ia berpandangan bahwa perlawanan tersebut harus dilakukan oleh sosok yang ditakuti para kapitalis tanah air.

Ia menyebut sosok tersebut adalah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. "Menurut keyakinan saya, hanya satu yang ditakuti di Indonesia sampai saat ini, tahu enggak siapa? Habib Rizieq, bukan Jokowi," tegasnya.

Sambung dia, "Kalau kita mau membangun kekuatan untuk perubahan sosial itu, maka berimamlah pada Habib Rizieq, enggak bisa kepada yang lain. Itu keyakinan saya," tambahnya.

Menurutnya, hal tersebut bukan tanpa dasar. Ia mengatakan keyakinan tersebut ia dapatkan setelah berdialog dengan para kapitalis yang didominasi oleh etnis minoritas di tanah air.

"Setelah berdialog, semua takut kepada Habib Rizieq. Habib Rizieq bisa memimpin negosiasi supaya ada share prosperity, supaya semua orang di Indonesia enggak jadi pengemis, kacung," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: