Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inspiratif! Penguasa Media di India Ini Ternyata Tak Lulus SMA

Inspiratif! Penguasa Media di India Ini Ternyata Tak Lulus SMA Kredit Foto: Unsplash/Ben Rosett
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memiliki harta senilai US$4 miliar atau setara dengan Rp56 triliun, siapa sangka kalau Subhash Chandra yang merupakan pendiri salah satu perusahaan terbesar di dunia, Essel Group, tidak sempat lulus SMA. Di India, ia dikenal dengan sebutan penguasa media karena menjadi pelopor stasiun televisi satelit swasta pertama yakni Zee TV.

Zee TV merupakan saluran televisi berlangganan terbesar dan paling populer di India yang mengalahkan Sony Entertainment Television dan Star Plus. Zee TV juga memiliki sejumlah stasiun televisi lokal dalam beberapa bahasa daerah yang sampai saat ini memiliki 32 juta pelanggan di India.

Tak hanya memiliki Zee TV, Chandra juga merajai banyak saluran televisi lainnya di bawah Zee Network. Apabila ditotal, Zee Network sampai saat ini tercatat memiliki jumlah pelanggan hingga lebih dari 500 juta orang di 167 negara.

Baca Juga: Ini Rahasia Hidup Para Pengusaha! Tidak 'Sok Kaya' Agar Dinilai Sukses

Tak disangka, keterbatasan pendidikan yang dimiliki Subhash Chandra justru membuatnya bangkit untuk menemukan jenis bisnis yang tepat baginya hingga akhirnya sukses.

Forbes mencatat di tahun 2019, Chandra berhasil menempati urutan ke 916 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai US$ 2,6 miliar atau setara dengan Rp36,4 triliun (kurs Rp 14.000).

Perjalanan Chandra dimulai ketika ia mendirikan Zee TV pada 1992.

Adapun keputusan Chandra untuk terjun ke industri televisi kabel rupanya tak keliru. Melalui Zee TV, ternyata bisnis media Chandra pun terus berkembang. Memang, skill bisnis Chandra yang bisa dibilang tajam ini pun sudah terasah sedari ia masih muda.

Pria kelahiran 30 November 1950 di Hissar, kota kecil di sebelah utara India ini terlahir dari keluarga pedagang beras yang cukup ternama di India.

Sejak Chandra masih muda, ia memang sudah menaruh minat besar pada dunia bisnis meski sebelumnya ia bercita-cita hendak menjadi seorang insinyur.

Namun, takdir berkata lain. Karena keluarganya sempat salah langkah dalam mengembangkan bisnis mereka, akhirnya bisnis itu  mengalami kerugian besar dan terpaksa ditutup.

Hal itu juga yang membuat Chandra terpaksa dikeluarkan dari bangku sekolahnya yakni saat ia sudah berada di kelas 3 SMA.

Saat itu Chandra baru berusia 17 tahun, ia pun langsung bertekad untuk menjadi pebisnis tulen di perdagangan beras.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: